Sekolah Tatap Muka 2021 Belum Dibuka, Dua SMP Dipilih untuk Lakukan Simulasi

pada Selasa, 15 Desember 2020
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Jawa Tengah – Bupati Pati Haryanto bersama dengan asisten dan Kepala Disdikbud Pati menggelar video conference membahas tentang pembelajaran tatap muka tahun 2021 bersama dengan lembaga pendidikan SD dan SMP.

Bupati Pati Haryanto mengatakan kepada para kepala sekolah maupun guru SD dan SMP untuk tidak memusingkan terkait belum diizinkannya pembelajaran tatap muka. Sebab kondisi saat ini memang berbeda yaitu masih adanya pandemi Covid – 19.

“Jadi jangan samakan kondisi yang ada saat ini dengan kondisi normal. Utamakan keduanya (red, pihak sekolah dan murid) itu sehat”, ujar Bupati saat memberikan arahan melalui video conference di ruang Paringgitan Pendopo Kabupaten Pati, Senin (14/12/2020).

Bupati menegaskan, berdasarkan data yang ada, banyak kasus Covid – 19 yang terjadi selama ini lantaran seringnya mengadakan acara yang menimbulkan kerumunan.

“Hindari rekreasi, hindari bepergian bersama – sama. Apabila sudah kondisi normal ya silahkan bebas”, papar Bupati.

Sementara, Kepala Disdikbud Pati Winarto menyampaikan, agar para tenaga pendidik responsif terhadap kebijakan SKB 4 Menteri maupun responsif terhadap situasi dan kondisi yang ada saat ini. Selain itu yang tak kalah penting, juga responsif terhadap tugas dan tanggung jawab.

“Saya berharap bahwa pembelajaran daring dilaksanakan semakin terkontrol, fleksibel dan berkualitas. Apa yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan daring secara rinci akan segera kita tindak lanjuti”, papar Winarto.

Selain itu, pihaknya juga akan membahas lebih lanjut tugas para guru maupun para pengawas. Winarto menegaskan terkait persiapan pembelajaran 2021, ia menyebut bahwa pemerintah mencoba mengambil keputusan yang aman bagi guru, murid dan orang tua.

“Pembelajaran dilakukan secara bertahap. Yaitu pertama simulasi dan kita tunjuk adalah SMP 3 dan SMP 5. Apa yang nantinya dilaksanakan SMP 3 dan SMP 5 ini harapannya dapat menjadi percontohan bagi sekolah lain”, paparnya.

Kemudian, lanjut Winarto, pihak sekolah selain wajib menyiapkan sarpras protokol kesehatan juga harus menyiapkan data periksa sampai dengan data pemetaan data komorbid. Sehingga apabila tahapan – tahapan ini berjalan dengan baik, lancar, aman dan tidak menimbulkan klaster baru, maka tidak dimungkinkan simulasi berjalan lebih cepat.

“Namun demikian, apabila sebaliknya, kesadaran masyarakat, guru, siswa maupun orang tua belum sepenuhnya mendukung maka tahapan – tahapan ini tidak akan berjalan dengan baik dan semakin lama”, pungkasnya. (Er)

The post Sekolah Tatap Muka 2021 Belum Dibuka, Dua SMP Dipilih untuk Lakukan Simulasi appeared first on Seputar Muria.