Aksi Vandalisme Menyasar Hotel Safin dan Rumah Dinas Wabup Pati, Polisi Selidiki Motifnya

pada Minggu, 13 Desember 2020
  • Berita Online

WARTAPHOTO.net.PATI – Minggu (13/12/20) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB aksi vandalisme berupa perusakan beberapa sisi Rumah Dinas Wakil Bupati Pati dan The Safin Hotel terjadi. Taman, lettering nama hotel, hingga kaca mobil yang terparkir di halaman hotel mengalami kerusakan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartaphoto.net dari berbagai sumber menyebutkan bahwa oknum suporter diduga sebagai pelakunya. Sekitar 50 an orang beratribut Patifosi sempat melintas sekitar jam tersebut.

Kasat Reskrim Polres Pati AKP Sudarno saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya tengah mendalami kasus ini, bahkan telah memintai keterangan 21 orang. Mengenai statusnya, belum diputuskan.

“Masih gelar (perkara),” kata AKP Sudarno.

Sementara itu, pemilik The Safin Hotel, Saiful Arifin tak berkomentar banyak. Pria yang hingga saat ini masih menjabat Wakil Bupati Pati sekaligus Ketua Umum Persipa Pati ini mengarahkan langsung konfirmasi ke pihak kepolisian.

“Silakan ke Polres saja,” jawab Saiful Arifin.

Ketua Umum Patifosi, Dian Dwi Budianto tidak menampik bahwa oknum anggotanya melakukan aksi tersebut. Ia menyayangkan terjadinya aksi perusakan yang dilakukan anggotanya. Pasalnya, menurut Dian, ini akan membuat nama Patifosi menjadi buruk.

“Namun, saat kejadian saya tidak ada di lokasi. Saat saya tanya kepada teman-teman yang ikut aksi, mereka niatnya hanya ingin ngechant atau nyanyi dan orasi saja. Kalau akhirnya terjadi pelemparan dan perusakan, kami akan bantu pihak kepolisian mencari pelakunya,” kata Dian.

“Saya sendiri sudah dimintai keterangan di Polres sekitar pukul 03.00 tadi. Saat ini 21 anggota kami masih dimintai keterangan terkait hal ini,” tambah Dian.

Klub Baru

Akar permasalahan dari aksi ini diduga tak jauh dari kabar berpindah homebasenya klub sepakbola Putra Sinar Giri Gresik ke Pati. Klub yang baru saja menjuarai liga 3 Jawa Timur dan naik kasta ke Liga 2 ini dikabarkan dibeli oleh Saiful Arifin meski belum ada rilis resmi.

Patifosi menuntut sang Ketua Umum tetap komitmen membawa Persipa naik kasta, tidak mengelola dua klub berbeda di kota yang sama.

Sebagaimana diberitakan wartaphoto.net sebelumnya, Patifosi mengajukan 3 tuntutan. Pertama tim tetap memakai nama Persipa Pati. Kedua, klub tetap memakai logo Persipa selama satu musim pertama. Ketiga, home base (kandang) harus tetap di Pati.

Riuh penolakan kedatangan klub baru ini juga banyak disuarakan diberbagai selebaran yang ditempel disudut-sudut kota.

Sementara dari pihak manajemen baru dari Klub yang kini berganti nama menjadi PSG Pati belum dilakukan, lantaran masih masa pandemi dan ketidakjelasan kapan kompetisi bergulir.

Reporter: Revan Zaen

Editor: A. Muhammad