WARTAPHOTO.net. PATI. Ditengah berhentinya kompetisi akibat pandemi covid-19 berbagai cara dilakukan klub agar bertahan. Ada yang berhenti total, namun ternyata ada yang berpindah kepemilikan. Meski belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait, namun salah satu klub peserta liga 2, Putra Sinar Giri (PSG) Gresik dikabarkan berpindah ke Kabupaten Pati. Hal ini ditandai dengan berubahnya akun instagram resmi PSG Gresik yang kini menjadi @psg_pati.Desas desusnya, klub berjuluk Laskar Giri Kedaton tersebut dipinang oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin. Namun, apakah statusnya berpindah homebase sebagaimana Bhayangkara Solo FC atau merger dengan klub yang sudah ada yakni Persipa Pati, belum jelas. PSG Gresik sendiri sempat menjalani uji tanding versus Persipa Pati di Lapangan Safin, Pati (23/10), dan dimenangkan oleh Persipa Pati. Pada kesempatan itulah, kabar kesepakatan tersebut terjadi.Sebagai klub promosi, PSG Gresik ketika didirikan sejatinya sempat diharapkan mengembalikan martabat sepakbola di Kota Pudak tersebut. Kejayaan Petrokimia Putra di masa lalu, tak mampu dilakukan Persegres Gresik United. Persegres tak kuasa terhindar dari degradasi secara beruntun, seturut persoalan hutang yang mendera klub berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut. Kini, Persegres harus mendekam di Liga 3.PSG sendiri lahir di Menganti Gresik dimiliki oleh Kontraktor asl Gresik, Bisri Affandi. Memiliki sejumlah pemain kenamaan seperti Arif Suyono dan Juan Revi, bahkan berstatus juara liga 3 Jawa Timur. Riuh SuporterSebelum membeli PSG, Safin mengajak berunding Patifosi, suporter Persipa. Sebagai ketua umum Persipa, dia meminta masukan soal rencananya membawa PSG ke Pati. Pihak Patifosi awalnya menyambut baik.’’Karena rencana awal dua tim ini (Persipa dan PSG) mau merger. Kami terima saja asal Ketua Umum (Safin) memenuhi tiga syarat,’’ kata Dian Dwi Budianto, ketua resimen Patifosi.Pertama adalah tim harus tetap memakai nama Persipa Pati. Kedua, klub tetap memakai logo Persipa selama satu musim pertama. ’’Syarat ketiga, home base-nya harus tetap di Pati. Tidak boleh pindah ke kota lain,’’ tegas Dian.Seiring berjalannya waktu, syarat itu ternyata tidak bisa dipenuhi. Malah, PSG rencananya menjadi klub yang berdiri sendiri. Hal itulah yang ditentang Patifosi. ’’Kami hanya ingin ada satu klub di Pati, cuma Persipa. Nggak boleh ada klub lain,’’ terangnya.Pembelian PSG oleh ketua umum Persipa dianggap tidak pas. Sebab, nantinya, sang Wakil Bupati Safin akan mengelola dua klub sekaligus, yakni PSG dan Persipa. ’’Nggak mungkin satu orang pegang dua klub. Pak Safin harus bersikap,’’ tuntutnya.Saat ini, Persipa masih berlaga di Liga 3 zona Jateng. Daripada membeli klub Liga 2, Dian berharap Safin memenuhi janjinya dulu. ’’Beliau sebagai ketua umum pernah berjanji akan membawa Persipa bermain di Liga 2. Kalau sesuai janji, ya bagaimana caranya (Persipa) ke depan bisa naik kasta,’’ terang Dian.Meski demikian, masih minim informasi tentang PSG Pati, bagaimana logonya, apakah merger atau bersanding, bagaimana pengelolaanya, hingga siapa calon pelatih dan pemainnya.Satu-satunya informasi, dikabarkan PSG Pati akan bermarkas di Gelora Soekarno Mojoagung Trangkil berdampingan dengan Safin Pati Football Academy (SPFA).Pun ketika merger, klub ini harus melihat regulasi apakah diijinkan klub liga 3 yang notabene dibiayai APBD digabung dengan Klub milik swasta murni yang berbeda kasta. Jika berdiri sendiri-sendiri pun harus tegas tak boleh memakai nama yang identik, sebagaimana sempat terjadi dualisme arema atau dualisme persebaya yang meski kini telah menjadi satu. Menarik untuk ditunggu.Reporter: Arton
Editor: Revan Zaen