Pentas Seni Virtual, Rujukan Bagi Seniman di Tengah Pandemi

pada Senin, 07 Desember 2020
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Jawa Tengah – Dewan Kesenian Pati (DKP) menggelar pentas virtual akhir tahun, Minggu (6/12/2020) kemarin. Pentas digelar selama 13 jam dari aula Plaza Pragolo. Dengan menampilkan sejumlah kesenian.

Ada beberapa pementasan yang dipertontonkan. Mulai dari pembacaan puisi, pentas teater, musik, dramatari, hingga pagelaran wayang kulit yang berkolaborasi dengan campursari.

Tak hanya itu setiap pemain dalam pertunjukkan tersebut juga terlihat disiplin dalam menjaga jarak maupun diwajibkan menggunakan masker serta handsanitizer sebelum tampil.

Seperti teater dari SMP Negeri 2 Gabus yang berkolaborasi dengan Komite Teater, pentas musik Beat Plus Band, pagelaran dramatari dengan cerita Jabang Tetuto dari Sanggar Paringga Jati Raras, pagelaran wayang kulit dan juga campur sari.

Acara ini selesai pukul 22.00. Selain itu ada pula pemutaran film dan pembacaan puisi. Kegiatan ini diikuti peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ketua Dewan Kesenian Pati Putut Sulasmono mengungkapkan tema yang diangkat ini menunjukkan keseriusan para seniman Kabupaten Pati untuk mempertahankan seni dan budaya sehingga mampu eksis terus hingga sekarang.

“Kegiatan pentas seni virtual yang dikemas secara professional diharapkan memang dapat menjadi rujukan sekaligus pertimbangan dalam pementasan di masa pandemi seperti sekarang ini. Terlebih untuk mengapresiasi seni dan budaya di Kabupaten Pati”, jelasnya saat diwawancarai.

Hal tersebut tentunya turut terwujud sikap “Wani Nggetih” oleh para pelaku kesenian dan kebudayaan dalam melestarikannya. Terwujudnya Undang- Undang (UU) Nomor 5 tahun 2017 juga memberikan angin segar bagi para pelaku budaya.

“Wani Nggetih ini bisa diartikan seniman yang berani mempertaruhkan jiwa raganya untuk kelestarian seni budaya,” jelas Putut.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Winarto menyambut sangat baik kegiatan yang digelar Dewan Kesenian Pati ini.

“Kami harap dewan kesenian ini mampu menampung aspirasi anggotanya dan memberikan arahan serta pencerahan. Sehingga para seniman ini mampu bertahan dan terus berkembang,” terang Winarto.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar para seniman mampu menyikapi dinamika perkembangan zaman. Misalnya kehadiran teknologi informasi yang semakin maju.

Sementara, Bupati Pati Haryanto memberikan apresiasinya kepada DKP yang atas pagelaran seni virtual akhir tahun tersebut. Terlebih diakuinya bahwa saat ini pihaknya belum berani memberikan izin pertunjukkan terbuka di masa pandemi Covid – 19.

“Kasus Covid – 19 di Kabupaten Pati maupun daerah lain tidak semakin menurun melainkan semakin naik. Ini merupakan dampak dari ketidak taatan masyarakat menerapkan protokol kesehetan. Oleh karena itu, pentas seni virtual oleh DKP merupakan suatu langkah yang baik”, jelasnya.

Bupati menegaskan, pihaknya tidak serta merta menutup dan tidak memberik kelelusaan para pelaku seni. Namun manakala pandemi telah berakhir, pihak meyakinkan akan memberi kelonggaran dan kebebasan para pelaku seni menggelar pertunjukkan.

“Namun karena pandemi yang masih ada, kita tetap harus mengacu pada protokol kesehatan”, pungkasnya. (Er)

The post Pentas Seni Virtual, Rujukan Bagi Seniman di Tengah Pandemi appeared first on Seputar Muria.