Seputarmuria.com, PATI – Banyak pihak berupaya memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada saat ini untuk mengembangkan bisnis berbasis digital. Dengan mengembangkan usaha melalui kecanggihan teknologi, dapat memberikan berbagai tawaran layanan kepada masyarakat.
Adapun usaha secara digital yang ditawarkan ialah menyediakan kemudahan pelayanan pada pelanggan. Seperti halnya bisnis startup milik putra daerah Kabupaten Pati yang juga tak mau ketinggalan yaitu V-Jek, layanan ojek daring alias ojek online (ojol).
Humas Pelaksana V-Jek, Bagus Oktovian Nugroho, mengungkapkan bahwa V-Jek didirikan oleh Elyang Tatang Saputra, warga Desa Blaru Kecamatan Pati.
“V-Jek Pati adalah aplikasi karya putra daerah yang ingin membangun perekonomian dengan sedikit banyak membantu pelaku UMKM dan mitra pengemudi (driver),” jelas dia ketika ditemui di kantor V-Jek Pati, Jalan Raya Pati-Gabus, Desa Mustokoharjo, Kecamatan Pati, Jumat (4/12/2020).
Mayoritas mitra pengemudi V-Jek, lanjut Bagus, ialah mantan mitra dari layanan ojek daring asal luar negeri yang telah lebih dulu beroperasi di Pati. Melalui V -Jek, pihaknya ingin membantu para driver yang sudah tidak bekerja di tempat lama, agar bisa kembali beraktivitas sebagai ojol.
Akrif sejak Januari 2020 lalu, saat ini V-Jek Pati telah memiliki sekira 90 mitra pengemudi sepeda motor dan 30 pengemudi mobil. Tak hanya layanan transportrasi sepeda motor dan mobil, V-Jek Pati juga menyediakan layanan lain.
“Ada pengantaran makanan, kurir barang, mekanik kendaraan, teknisi elektronik, jasa kebersihan, cuci pakaian (laundry), pembelian ikan dan buah, serta jasa pijat”, imbuhnya.
Namun, ia menyebut bahwa belum semua jenis layanan telah memiliki mitra. Masih ada sejumlah layanan yang sementara ini belum memiliki mitra seperti pembelian buah, jasa kebersihan, dan teknisi elektronik. Bagi masyarakat yang tertarik, dapat mengunduh aplikasi V-Jek di playstore.
“UMKM yang terlibat sebenarnya sudah cukup banyak, tapi kebanyakan di bidang kuliner. Mungkin jumlahnya sudah sekira 100-an. Untuk tarif jasa ojol, kami mematok harga lebih murah dari penyedia layanan sejenis”, paparnya.
Untuk layanan ojol, pihaknya menetapkan tarif dasar Rp 7 ribu (untuk tiga kilometer pertama). Setelahnya ada penambahan sekira Rp 1.300 untuk tiap kilometer selanjutnya.
Tarif untuk layanan antar makanan lebih murah, yakni Rp 6 ribu untuk tiga kilometer pertama dan penambahan Rp 1.300 untuk tiap kilometer selanjutnya.
Sedangkan untuk pembagian hasil jasa dengan mitra pengemudi, V-Jek Pati menerapkan bagi hasil dengan prosentase 80:20. Delapan puluh persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk V-Jek.
Sempat mengalami paceklik lantaran adanya pandemi Covid – 19, kini V-Jek mulai bangkit lagi memberikan layanan kepada masyarakat. Dan saat ini, layanan yang paling banyak diminati di masa pandemi ialah pengantaran makanan.
“Mudah – mudahan keberadaan V-Jek bisa menjadi perantara kesejahteraan bagi para mitra pengemudi dan pelaku UMKM”, harapnya.
Salah satu pengemudi ojol, Dion Wiyoto (40), mengaku terbantu perekonomiannya dengan menjadi mitra V-Jek.
“Saya bergabung sudah sekira satu bulan. Kesan saya, alhamdulillah cukup membantu perekonomian saya. Satu hari saya bisa dapat Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Lumayan lah,” ungkap dia. (Er)
The post Menilik V – Jek, Digital Startup Karya Putra Daerah yang Siap Bersaing appeared first on Seputar Muria.