Sosialisasikan Gerakan BISA, Disporapar Jateng Kunjungi Sejumlah Tempat Wisata di Pati

pada Kamis, 26 November 2020
  • Berita Online

WARTAPHOTO.NET. PATI – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah melakukan Sosialisasi Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Aman) di beberapa destinasi wisata Kabupaten Pati. Antara lain, di Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal, Desa Gunungsari Kecamatan Tlogowungu, Desa Bageng Kecamatan Gembong, dan Agro Wisata Jollong di Desa Sitiluhur Kecamatan Gembong.

Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan, sosialisasi dan edukasi diberikan kepada para pelaku pariwisata dan masyarakat di sekitar lokasi destinasi wisata tersebut. Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan bantuan alat-alat pendukung protokol kesehatan.

Adapun bantuan alat kesehatan yang diberikan dalam serangkaian gerakan BISA bagi pengelola maupun pelaku pariwisata yaitu berupa alat penyemprot (sprayer), cairan disinfektan, thermo gun, face shield, masker, sabun cuci tangan, dan tempat sampah.

“Selain itu, kita juga memberikan sosialisasi agar mereka tetap bisa produktif dan beraktivitas. Serta tetap menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya usai mengadakan kunjungan di Bangeng dan Jollong, Rabu (25/11/2020).

Ia menyebut, selama pandemi, pariwisata memang sedang tiarap. Namun dengan bantuan yang telah diberikan, masyarakat sekitar bisa beraktivitas dan perekonomian tetap jalan.

Kepala Desa Bageng, Kusmanto, saat memberikan penjelasan kepada Wartaphoto di Balai Desa Setempat

Sementara itu, Kepala Desa Bageng Kusmanto, sangat berterima kasih atas sosialisasi BISA serta bantuan alat kesehatan yang telah diberikan. Mengingat juga bahwa Desa Bageng resmi ditetapkan menjadi desa wisata oleh Bupati Pati Haryanto pada Sabtu (21/11/2020) lalu.

“Bantuan ini tentu sangat bermanfaat. Yakni, bagi pengelola untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan di lingkungan desa wisata. Terlebih, sejak di launching kemarin, sudah mulai berdatangan para pengunjung,” kata dia.

Bahkan dalam waktu dekat ini, kata Kusmanto, pihaknya segera menjalin MoU bersama salah satu tour agency guna mempromosikan Desa Wisata Bageng.

“Kemarin sudah ada kunjungan wisatawan dari Surabaya. Kemudian kami juga akan buat MoU dengan salah satu agen perjalanan untuk mempromosikan wisata di sini,” kata dia.

Sosialisasi Disporapar Jateng di Agro Wisata Jollong, Rabu 25 November 2020

Sementara, Manager Kebun Jollong, Iryanto mengatakan, bahwa bantuan dan sosialisasi dari Disporapar Jateng bisa membantu operasional tempat wisata yang ia kelola. Sebab, wisatawan sudah mulai aktif berdatangan sejak Agro Wisata Jollong mendapat izin buka kembali Juli 2020. Sedangkan wisatawan mulai mengalami peningkatan pada bulan Agustus 2020.

“Namun demikian, meskipun sudah aktif kembali, kita tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap dia.

Iryanto menuturkan, sejak mulai dibuka kembali pada Juli lalu, tingkat kunjungan wisatawan di Jollong berangsur meningkat. Rata-rata setiap pekan ada 2 ribu pengunjung.

“Karena areal kita luas, sekitar 300 hektare, protokol kesehatan tetap bisa dijaga,” ungkap dia.

Meski demikian, tingkat kunjungan wisatawan diakuinya memang belum pulih sepenuhnya. Sebelum pandemi, setiap pekan rata-rata terdapat 5 ribu pengunjung.

“Ini karena memang wahana air belum kami buka. Kemudian anak-anak sekolah juga belum ada yang berdarmawisata. Selama ini mereka yang mendominasi di sini,” jelas dia.

Meski tingkat kunjungan belum pulih sepenuhnya, ia mengatakan bahwa biaya operasional Wisata Agro Jollong masih bisa terpenuhi.

Sementara itu untuk pengembangan wisata ke depan, dalam waktu dekat ia akan membuka wahana wisata baru di Jollong. Yakni, per 1 Januari 2021 mendatang, akan dibuka Taman Naga dan Bubakan Hills di Jollong 2.

Reporter : Putra Editor : Revan Zaen