WARTAPHOTO.NET. PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menduga adanya oknum nakal dibalik kelangkaan pupuk.
Hal itu dikatakan ketua DPRD Pati, Ali Badrudin saat pihaknya memanggil Dinas terkait, produsen, distributor dan pengecer. Pada rapat Senin (2/11/2020) di DPRD setempat ini, untuk mencari solusi terkait problematika kelangkaan pupuk agar bisa teratasi.
“Anggota DPRD mendapat masukan dari teman-teman petani, yang mana terjadi kelangkaan pupuk dan harga pupuk mahal. Kemudian setelah kami rapat dengan pimpinan komisi hari ini kita memanggil (mereka yang terkait),” kata dia saat diwawancarai usai rapat.
Dalam hal itu, pihaknya meminta keterangan dari dinas pertanian, dinas perdagangan, kemudian dari BRI selaku pembuat kartu tani.
“Ya kita cari solusinya lah. Di antaranya penambahan pendistribusian. Kemudian bagi pengecer yang nakal yang tidak masuk RDKK jangan diberi dulu,” kata Ali.
Ali menyebut jika ada beberapa oknum yang melakukan penyimpangan. “Jadi dijelaskan oleh kepolisian bahwa ada yang ditangkap sekarang masih diproses. Ini salah satu fungsi pengawasan, ketika untuk menekan agar pupuk tidak diselewengkan, kemudian agar pupuk ini tidak menjadi langka,” jelas dia.
Terkait hal tersebut, Dewan merekomendasikan untuk pengajukan e-RDKK ini dipenuhi sesuai apa yang menjadi kebutuhan petani di Kabupaten Pati. Rermasuk alih fungsi melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Kemudian melakukan pengawasan bagi pengecer yang nakal, kemudian kalau penambahan kuotanya yang sudah terpenuhi, untuk segera didistribusikan. Kemudian bagi masyarakat yang belum mempunyai kartu tani, kita sarankan untuk membuat meskipun ada wacana kartu tani tidak dipakai. Tapi untuk sementara masih membuat karena belum ada edaran resmi. Dan BRI untuk memfasilitasi,” papar dia.
Lebih dari itu, Ketua DPRD Pati ini mengatakan jika lantaran Pati ini merupakan Bumi Mina Tani, dengan masyarakat yang mayoritas bertani, maka pihaknya akan memperjuangkan hal tersebut.
“Kalau kemudian petani ini disulitkan dengan kelangkaan pupuk, tentunya kita selaku wakil rakyat kemudian kita memanggil pihak-pihak terkait, kan wajar itu sudah menjadi kewajiban kami. Bertani adalah penghasilan utama maka harus kita lindungi petani ini, dan kita bantu,” pungkas dia.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen