WARTAPHOTO.NET. PATI – Fatika Amalia Rachmawati, mulai tertarik menulis pada saat kelas satu MA Salafiyah Kajen, Kecamatan Margoyoso. Ketika iti ia membaca profil gurunya yang dimuat di majalah sekolah. Dia terinspirasi dengan sosok guru perempuan yang mempunyai banyak prestasi dalam penulisan karya tulis ilmiah, yakni Widya Lestari.
Setelah itu Fatika mulai mengikuti ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang dibimbing guru idolanya tersebut. Pada saat awal mengikuti lomba, ia masih belum bisa memenangkannya. Namun ia terus belajar hingga pada tahun 2019 dirinya mengikuti lomba menulis esai di Balai Bahasa Jawa Tengah.
Pada saat lomba ini dia menulis tentang Demam Korea di kalangan generasi milenial, karena dia melihat banyak teman-temannya yang sedang keranjingan dengan segala hal berbau Korea. Pada kesempatan ini Fatika meraih Juara harapan 1.
Tahun 2020 ini, Balai Bahasa Jawa Tengah mengadakan lomba yang sama dengan tahun lalu, membuat Fatika termotivasi untuk mengikuti lomba ini lagi. Bersamaan dengan kondisi pandemi dan kegiatan belajar mengajar diubah menggunakan sistem daring, membuat dirinya kesulitan untuk melakukan konsultasi dengan pembimbing.
“Karena selama ini aku tinggal di pondok pesantren, dan pada saat pandemi semua anak pondok dipulangkan, sehingga aku pun harus pulang ke Semarang,” kata dia kepada Wartaphoto (23/10/2020).
Hal tersebut tidak membuat Fatika ciut nyali, dia tetap menulis dan melakukan konsultasi dengan pembimbingnya secara daring pula.
Alhasil, Pada lomba kali ini, Fatika mengangkat fenomena yang sedang terjadi juga selama pandemi, yaitu tentang aplikasi video Tiktok.
“Di mana aplikasi ini sedang digemari oleh semua kalangan. Aku buat esai berjudul Tiktok Aplikasi Video yang Mengguncang Kreativitas di Masa Pandemi,” kata dia semringah.
Lewat tulisannya itu, ia mampu menyisihkan lebih dari 90 peserta dan menjuarai lomba ini dengan membawa pulang tropi Juara 2 tingkat provinsi Jawa Tengah.
Selain Fatika yang meraiah juara 2, ada pula siswa MA Salafiyah Kajen yang masuk nomimasi 10 besar untuk final. Yakni Rozqi Syahrul Hidayat dengan esai berjudul Petanan Bukan Lagi menjadi sarana ghibah, yang meraih juara harapan. Mereka berdua adalah siswa kelas XII.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen
