TLOGOWUNGU, PATINEWS.COM
Minggu, (18/10) bertepatan dengan 1 Rabiul Awal 1442, Mahasiswa KKN Reguler Dari Rumah UIN Walisongo Semarang Angakatan 75, ikut serta dalam kegiatan Tartil Rutin (biasa disebut Tartilan) bersama Ibu-Ibu Fatayat Muslimat di Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jateng.
Kegiatan Tartilan tersebut merupakan kegiatan rutin Ibu-ibu Fatayat Muslimat yang dilaksanakan setiap dua pekan sekali, di hari minggu. Kegiatan ini diprakarsai oleh salah satu tokoh masyarakat yang bernama Ibu Rismiyati. Beliau merupakan Istri dari Pejabat Desa atau biasa disebut Modin Desa.
Ibu Rismiyati menuturkan bahwa Jam’iyah Tartil ini dibentuk sudah sejak beberapa tahun yang lalu, tepatnya mulai tahun 2005 dan awalnya hanya diikuti oleh 5-10 orang saja.
“Terbentuknya sudah sejak lama, tepatnya tahun 2005 saat saya masih menjadi warga pendatang di Desa ini. Dulu itu sangat sedikit yang ikut, paling 5-10 orang. Maklum masih proses adaptasi sama Ibu-Ibu yang ada disini, tapi untuk sekarang Alhamdulillah sudah banyak yang ikut serta,” tuturnya.
Jam’iyah Tartil ini memiliki keunikan sendiri, karena tidak hanya berisi khataman, yasin/tahlil saja, namun di dalamnya juga terdapat pembelajaran Tajwid dan Qiro’ati yang di ampu langsung oleh ahlinya. Tujuannya adalah untuk membantu Ibu-Ibu Fatayat Muslimat mendalami dan mengingat-ingat kembali ilmu Al-Qur’an.
“Memang sengaja dibuat seperti itu, karena tujuannya untuk belajar Ilmu Al-Qur’an bersama-sama, terutama ilmu tajwid, karena ketika membaca Kitab Allah kan harus dengan kaidah yang benar, salah pengucapan satu huruf saja kan dosa,” lanjutnya.
Sebagai satu-satunya mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, Nisa’ (Mahasiswa KKN) merasa sangat kagum dengan pelopor dan para anggota Jam’iyah Tartil tersebut.
“Iya, bu Ris (panggilnya kepada Ibu Rismiyati) memang luar biasa, Ibu-Ibu dalam Jam’iyah ini juga, dibalik kesibukan beliau-beliau semua dalam mengurus keluarga dan/ bekerja, mereka tetap menyempatkan waktunya untuk Taqorrub Ilallah (mendekatkan diri kepada Allah) di Jam’iyah ini. Apalagi ini saya dapat paket special karena bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi, jadi ada tambahan dziba’annya, Alhamdulillah,” ungkapnya.
Meski sempat terkendala pandemic Covid-19, namun akhirnya Jam’iyah ini kembali eksis dengan tetap menerapkan protocol kesehatan. Ibu Rismiyati berharap, Jam’iyah Qur’ani seperti ini akan terus membudidaya, dan sebagai calon penerus bangsa, mahasiswa KKN dapat melanjutkan ataupun menerapkan kegiatan seperti ini dimanapun ia akan berpijak di masa mendatang.
Penulis: Rahmatun Nisa’
Baca artikel lengkap Sambut Maulid Nabi, Mahasiswa UIN Walisongo Semarang Andil Dalam Kegiatan Tartil Rutin Bersama Fatayat Muslimat Desa Guwo