WARTAPHOTO.NET. PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati panggil jajaran direksi RSUD Soewondo. Hal itu lantaran banyak aduan masyarakat terkait lambannya pelayanan di Rumah Sakit tersebut.
Plt Direktur RSUD Soewondo yang berhalangan hadir, diwakili oleh wakil direktur, Kabid Pelayanan beserta bendahara rumah sakit tersebut. Mereka melakukan koordinasi dengan dewan bertempat di Ruang Komisi D DPRD, Kamis (15/10/2020).
Wakil Ketua I DPRD Pati Joni Kurnianto mengatakan, rujukan menjadi salah satu permasalahan utama di rumah sakit tersebut.
“Ini masalah rujukan. Jadi itu dari Puskesmas maupun dari RSUD Kayen, itu sangat lama sekali dan tidak direspon. Padahal orang ini membutuhkan, bahkan kepala puskesmas sampai kebingungan. Dan direktur RSUD Kayen pernah nelpon sendiri tapi nggak diangkat, sampai akhirnya pasien itu pindah di rumah sakit Kudus,” kata Joni.
Politisi Demokrat ini menyebut jika perlu adanya pembenahan atau revolusi di dalam manajemen Soewondo.
“Mereka (Pihak Soewondo) mengakui itu yang terjadi. Kalau bisa ya diajari. Tapi kalau nggak bisa ya ganti orang (karyawan) saja,” tegas Joni.
Joni juga menyebut jika saat ini RSUD Soewondo hanya terisi 16 persen. Tentu hal ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) tersendiri bagi manajemen. Sehingga kepercayaan masyarakat kembali tumbuh.
“Jadi ndak ada empatinya sama sekali. Bahwa masyarakat itu butuh pertolongan, masyarakat butuh bantuan,” kata Wakil Ketua I DPRD Pati ini.
Komisi D dalam hal itu memberikan waktu hingga satu minggu kepada RSUD Soewondo untuk memberikan jawaban. “Kita beri waktu satu minggu, jawabannya kayak apa, kita pengin lihat. Sebulan nanti kita sidak. Ada perubahan atau tidak,” imbuh dia.
Joni Kurnianto menambahkan jika banyak aduan masyarakat soal perilaku karyawan Soewondo. “Wong satpamnya aja banyak yang lapor kalau kakinya di atas meja. Itu apakah dari sisi manajemen tidak meninjau atau tidak melihat. Yang menjadi problem utama itu manajamen. Jadi apakah orangnya yang salah, apa sistem pengawasan yang kurang baik,” kata Joni.
Wakil Ketua I DPRD Pati ini juga menceritakan jika dirinya pernah mendapat perlakuan terkait kurang responsifnya pelayanan. “Saya sendiri (pernah) telepon, jam 12 siang sampai jam 10 malam. Ini wakil ketua Dewan yang telepon (tidak direspon), kalau orang lain kayak apa coba,” papar Joni.
Dewan mengusulkan, tingkat pelayanan harus diisi orang-orang yang cekatan. Sehingga selalu siaga dalam memberikan pelayanan
“Di front office dikasih orang yang ramah, yang ngerti tentang BPJS, yang ngerti tentang rumah sakit, dan ngerti kesehatan, biar bisa menjelaskan. Kalau nggak ya bagian operator telepon kasih orang-orang yang ramah. Jadi komunikasinya tidak putus,” tandas dia.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen