Penjelasan Bulog atas Keluhan Beras Bantuan PKH yang Disalurkan

pada Kamis, 01 Oktober 2020
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – Sebanyak 54.627 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bakal mendapatkan Bantuan Sosial Beras (BSB). Adapun program Bantuan beras ini diberikan selama tiga bulan. Yaitu mulai Agustus, September, dan Oktober. Masing-masing KPM menerima 15 kilogram beras tiap bulannya.

Sebanyak 1.600 ton beras yang disalurkan dengan jenis medium itu merupakan stok gudang bulog dari petani Pati. Kebetulan, Kementerian Sosial (Kemensos) dalam BSB ini memang menggandeng pihak Bulog. 

Namun, banyak warga yang mempertanyakan kualitas dari beras yang telah disalurkan tersebut. Sebab, banyak masyarakat yang belum mengetahui jenis beras yang telah mereka dapatkan. Seperti halnya warga Desa Tompegunung Kecamatan Sukolilo belum lama ini. 

Kepala Desa Tompegunung, Siswo Hentri Cahyono mengatakan, beberapa warganya menemukan beras yang warnanya kuning. Namun, sebagian besar beras bantuan itu layak untuk dikonsumsi.

“Kita suruh (warga) mengembalikan ke pemerintahan desa, tapi tidak ada yang mengembalikan. Kemarin sudah di cek langsung pak Yonas bersama tim-timnya,” jelas Kepala Desa Tompegunung saat dikonfirmasi, Rabu (30/9/2020).

Hentri mengatakan jika beras yang telah disalurkan pada hari Sabtu (26/9/2020) tersebut dikeluhkan warganya. 

“Kalau saya pribadi tidak apa-apa, cuma ini keluhan dari warga. Jadi yang disalahkan langsung ke pemerintah desa. Meski tidak disampaikan secara langsung, tapi itu lewat media FB. Terus tak suruh mengembalikan berasnya yang berkutu untuk dimintakan ganti. Ternyata tidak ada yang dikembalikan,” kata dia.

Menanggapi adanya laporan tersebut, pihak Bulog Pati langsung mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan pengecekan. 

Kepala Perum Bulog Cabang Pati, Yonas Haryadi Kurniawan menjelaskan bahwa pihaknya langsung meluncur ke Tompegunung untuk mengonfirmasi langsung guna memastikan ada tidaknya kejadian yang seperti diberitakan.

“Jadi kita komunikasi langsung ke pak Kades dan perangkat desa setempat untuk dipertemukan dengan masyarakat penerima. Alhamdulillah masyarakat pada prinsipnya senang dengan adanya bantuan ini, dan alhamdulillah juga pada prinsipnya beras ini memang disalurkan tujuannya untuk membantu masyarakat di tengah pandemi. Ini juga in sha Allah tepat sasaran,” jelas Kepala Perum Bulog Cabang Pati, Yonas Haryadi Kurniawan.

Dengan adanya laporan keluhan warga terkait kualitas beras itu, Yonas mengatakan jika terdapat perbedaan persepsi dalam masyarakat.

“Beras bantuan BSB ini sebelumnya sudah pernah kita jelaskan, bahwa program ini mengunakan stok beras pemerintah dengan kualitas medium yang sudah kita proses kembali menggunakan mesin, sehingga ini layak konsumsi”, tegasnya.

Namun, menurut Yonas, selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan adanya bantuan seperti BPNT, terus bantuan lain yang menggunakan beras kualitas premium atau super. 

“Sementara cadangan beras ini merupakan beras yang di stop untuk cadangan pangan nasional dengan kualitas medium. Jadi ada perbedaan persepsi dan ekspektasi,” ucapnya.

Yonas menegaskan, pihak bulog berupaya responsif apabila memang ada beras yang tersalur ternyata lolos dari pengecekan dari tim quality kontrol.

“Hal tersebut segera benahi, terpenting segera dikomunikasikan. Dan itu kita sosialisasikan pada teman-teman pendamping PKH dan kemarin sempat kita ketemu masyarakat juga kita bilangi. Kalau sekiranya memang ada yang menurut masyarakat itu kurang layak, segera komunikasikan,” pungkasnya. (Er)

The post Penjelasan Bulog atas Keluhan Beras Bantuan PKH yang Disalurkan appeared first on Seputar Muria.