Seputarmuria.com, PATI – Tempat pariwisata di Kabupaten Pati ada yang telah buka. Hal tersebut dikarenakan mendapatkan izin dari Pemkab berdasarkan surat izin Bupati Pati Nomor 556/1742 sebagaimana rekomendasi dari tim verifikasi persiapan tatanan normal baru pada 23 Juli lalu.
Namun demikian, mengingat Kabupaten Pati kini menjadi salah satu daerah dengan risiko penularan covid-19 yang tergolong tinggi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mengimbau kepada pengelola wisata untuk lebih menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Yang pasti dengan adanya perbub 66 kemudian surat edaran, kami berharap pelaku wisata dalam hal ini pengelola wisata, terkait dengan pemilik maupun petugas di dalam tempat wisata itu, juga masyakat untuk menaati (imbauan) pemerintah,” kata Anggota DPRD Pati, Endah Sri Wahyuningati, kepada Wartaphoto (15/9/2020).
Endah Sri Wahyuningati menyebut jika pembukaan wisata yang sudah mendapatkan izin itu sebagai bentuk perwujudan di sektor ekonomi agar tetap berjalan. Namun demikian, mengingat kondisi persebaran corona masih cukup signifikan peningkatannya di Pati, dirinya berharap agar segala aturan yang diterapkan Pemkab dipenuhi.
“Protokol kesehatan harus tetap dijaga dan ada pengawasan secara intens baik oleh pemilik maupun oleh pemerintah. Dalam hal ini melalui satpol PP yang bekerja sama dengan TNI-Polri yang tergabung dalam satuan gugus covid di masing-masing tingkatan untuk melakukan pengawasan, sehingga masyarakat timbul kesadaran bahwa ini menjadi suatu kebutuhan selain kesehatan namun kita harus bepartisipasi sebagai warga negara yang baik,” jelas dia.
Terkait kemungkinan adanya pengurangan jumlah pengunjung, dirinya menyebut jika hal itu harus dilakukan. Sebab, untuk mengantisipasi adanya kasus masih konfirmasi.
“Kalau pengurangan jumlah pengunjung itu pasti. Saya pikir masyarakat ini pasti antara keinginan untuk refresh dengan ketakutan karena memang proses persebaran ini masih sangat susah diprediksi. Banyaknya OTG ini saya harap masyarakat lebih waspada dan hati-hati,” kata dia.
Pihaknya meminta agar masyarakat lebih sadar dalam menerapkan protokol ketika berada di tempat wisata.
“Karena (red, kasus Corona) ini tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah. Tetapi juga butuh kesadaran juga yang baik dengan semua pihak terkait”, ucapnya.
Ia menyebut, hal ini memang suatu kepentingan yang harus diakomodir dengan kepala dingin. Artinya apabila semua pihak saling menyalahkan pasti tidak ada solusinya.
“Tapi harapan kami dengan adanya aturan ini juga memberikan warning (peringatan), ada hal-hal yang harus disepakati dan ditaati bersama supaya proses ini bisa bersinergi, artinya roda ekonomi tetap berjalan,” tegasnya.
Sebagai anggota Komisi D DPRD Pati pihaknya berpesan agar masyarakat turut serta dalam mengurangi proses persebaran virus ini.
“Kita pahami bersama (red, persebaran covid – 19) identik dengan kerumunan, ketidak bersihan. Sekali lagi protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak ini adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar dan ketika ini nantinya ternyata dievaluasi setelah diberikan kelonggaran namun dampak corona masih tinggi, bukan tidak mungkin pemerintah akan mengambil suatu langkah tindakan tegas”, pungkasnya. (Er)
The post Komisi D DPRD Pati Minta Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Lebih Diperketat appeared first on Seputar Muria.