WARTAPHOTO.net. PATI – Para siswa Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) masih banyak yang terkendala kuota internet untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Bahkan, subsidi yang secara khusus untuk kuota itu sendiri, sejauh ini belum ada.
H. Ruhani, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kemenag Pati mengatakan, bantuan secara khusus untuk kuota internet bagi siswa madrasah memang belum ada. Akan tetapi, pihak madrasah bisa menganggarkan subsidi kuota dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler.
“Memang sudah diinfokan (adanya bantuan) cuma sampai sejauh ini kemenag belum menerima. Bahkan teman-temen madrasah pada tanya. Tapi belum ada surat edaran resmi pak Menteri terkait bantuan kuota. Sementara ini teman-teman madrasah menggunakan BOS reguler,” jelasnya ketika diwawancarai di kantornya (31/8/2020).
Terkait pembelajaran daring, pihaknya mengaku jika masih banyak kendala terkait jaringan, khususnya di wilayah terpencil.
“Namanya kendala, saya rasa banyak. Utamanya di tempat yang lokasinya di pegunungan atau terpencil. Itu kalau daring tidak bisa karena terkendala jaringan, akhirnya ada yang luring (luar jaringan). Prakteknya mungkin mereka punya inovasi sendiri, sehingga pembelajaran harus selalu didampingi,” jelas dia.
Ruhani menegaskan, hingga hari ini belum ada surat resmi yang masuk terkait bantuan kuota internet bagi siswa madrasah. Kalau pun ada, pihaknya secepat mungkin akan menyosialisasikan hal itu.
“Kita menunggu pak Menteri. Terkait teknisnya bagaimana, nantinya kami laksanakan sesuai regulasi yang ada,” papar dia.
Terkait bantuan kuota untuk madrasah itu, dirinya berharap pemerintah segera mengambil kebijakan yang tepat. Kalau memang ada bantuan kuota untuk siswa madrasah, segera untuk direalisasikan.
“Karena memnag PJJ ini kendala utamanya adalah kuota. Harapan bagi pemerintah, agar segera mengambil kebijakan karena pembelajaran daring sudah berjalan lama,” tandas dia.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen