Seputarmuria.com, PATI – Pandemi Covid-19 yang melanda sampai di Kabupaten Pati sejak bulan Maret 2020 menimbulkan perubahan dalam berbagai faktor kehidupan manusia. Mulai dari aktivitas seperti bekerja maupun kegiatan belajar mengajar yang terpaksa harus dilakukan di rumah.
Namun, dengan dikeluarkannya Peraturan Bupati (Perbup) Nomer 49 tahun 2020 tentang tatanan menuju adaptasi kebiasaan baru ditambah dengan Inpres Nomer 6 tahun 2020, masyarakat bisa kembali beraktivitas termasuk bekerja seperti sedia kala dengan menerapkan protokol kesehatan. Selama menjalani adaptasi kebiasaan baru, ada sejumlah kebiasaan hidup bersih dan sehat yang tetap harus diterapkan oleh masyarakat.
Terkait hal tersebut, Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris), Revita Isyeh Apriliyanti melaksanakan program KKN Tematik Covid – 19 Literasi dan Numerisasi selama 1 bulan yakni 17 Agustus sampai 17 September 2020 di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo.
Revita dalam program KKN nya memberikan edukasi kepada warga desa Sokokulon RT 1 RW1 secara door to door kerumah warga untuk selalu menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS). Serta mematuhi protokol kesehatan di era new normal dengan sosialisasi melalui media cetak berupa brosur yang dibuat semenarik mungkin agar warga lebih mudah memahami.
“Juga memberikan masker serta memberikan pelatihan tata cara pembuatan masker dan hand sanitezer dengan biaya yang murah serta mudah di dapatkan sebagai salah satu program pemerintah menerapkan protokol kesehatan. Sebab, masker dapat meminimalisir penyebaran covid – 19”, ujarnya.
Dibawah bimbingan Dosen Pendamping Lapang (DPL) Ira Setiawati, Revita menyebut, tujuan dari sosialisasi ini adalah mengajak masyarakat desa Sokokulon RT 1 RW 1 tetap produktif dan aman dari Covid-19 di masa pandemi dikarenakan masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan bahaya dari virus covid 19.
“Adaptasi kebiasaan baru bisa dimulai dari masyarakat di tingkat Rt maupun setingkat desa agar memahami pentingnya pola hidup sehat dan bahaya nya virus covid – 19. Dan sosialisasi yang dituju bukan hanya orang dewasa saja tetapi anak-anak juga menjadi sasaran sosialisasi yang dilakukan agar bisa mengenal tentang pola hidup sehat dari sejak dini”, jelasnya.
Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Revita mengajak masyarakat setempat untuk jaga diri dan keluarga dari virus corona dengan Program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Yaitu dengan cara, makan dengan makanan yang seimbang, rajin olahraga dan istirahat cukup, jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, selalu menggunakan masker jika keluar dari rumah, jaga jarak minimal 1 meter, minum air miniral 8 gelas/hari, makan makanan yang dimasak sempurna, bila demam dan sesak nafas segera kefasilitas kesehatan, dan jangan lupa berdoa.
“Peran pemerintah setempat juga harus dimaksimalkan lantaran masih jarang adanya sosialisasi secara door to door tentang perilaku hidup sehat. Bukan hanya saat pandemi ini berlangsung tetapi saat pandemi ini hilang pemerintah harus tetap mensosialisasikannya”, paparnya.
Menurut Revita, perilaku hidup bersih dan sehat adalah hal yang sederhana. Bukan hal baru, namun adanya Covid-19 inilah yang mengharuskan masyarakat untuk belajar dan tetap melakukan kembali PHBS.
“Semoga berbagai kebiasaan pencegahan virus corona ini bisa menjadi titik awal penerapan perilaku hidup bersih dan sehat untuk seterusnya. Dengan begitu, masyarakat akan lebih konsisten dan disiplin menjaga kebersihan diri juga lingkungan. Dan berharap agar pemerintah bisa langsung turun tangan mensosialisasikan perilaku hidup sehat kepada masyarakat dengan cara door to door”, pungkasnya. (Er)
The post Mahasiswi KKN – T UPGRIS Sosialisasikan PHBS Secara Door To Door appeared first on Seputar Muria.