Bandeng Khas Pati Kini Dalam Kemasan Kaleng

pada Rabu, 26 Agustus 2020
  • Berita Online

PATI, PATINEWS.COM

Selain presto, bandeng khas Pati sekarang juga tersedia dalam kemasan kaleng. Produk berlabel “Oenak” ini adalah hasil kerjasama antara Bumdesma (Badan Usahan Milik Desa Bersama) Pati dan PT Risquna Dewaksara Jogja. Cocok nih buat oleh – oleh khas Pati.

Reza Adiswasono selaku Direktur Utama PT Maju Berdikari Sejahtera Pati (MBSP) atau Bumdesma Pati saat dikonfirmasi (Rabu, 26 Agustus 2020) mengungkapkan, dari 18.000 makanan olahan ikan bandeng Juwana kemasan kaleng yang telah didistribusikan, hanya enam saja yang kedapatan mengalami cacat kemasan.

Ia menyebut, dari 20 Bumdes di Kecamatan Batangan itu lanjutnya, ada satu Bumdes yang mengalami persoalan yakni adanya enam kaleng yang rusak.

“Kita segera evaluasi sebagai petanggungjawaban dan kita ganti di saat itu juga,” terangnya.

Pihaknya pun telah membuktikan bahwa produk kemasan yang mengangkat bahan asli Pati itu aman dikonsumsi dengan disaksikan Pemdes Lengkong, Camat Batangan dan kepolisian setempat.

“Tentunya ini menjadi catatan kami dan di saat itu juga kami Bumdesma langsung terjun ke lapangan untuk mengganti produk. Dari 18.000 di luar yang rusak itu dinyatakan baik dan aman untuk dikonsumsi. Oleh sebab itu Bumdesma memperjuangkan agar produk lokal bisa diangkat,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan PT Risquna Dewaksara selaku produsen merek Oenak, Subur Prabowo mengatakan, rusaknya kemasan makanan kaleng disebabkan kurangnya masa karantina sebelum diedarkan.

“Produksi olahan ikan bandeng ini seharusnya membutuhkan waktu tujuh hari untuk proses karantina sebelum diedarkan. Namun untuk produk olahan yang ada di Pati ini, empat hari karantina kita sudah melangsungkan pengiriman. Hal itu lantaran, tingginya permintaan serta deadline waktu pengiriman dari rekanan,” lanjuynya.

Meski di bawah 1%, pihaknya tetap melangsungkan prosedur tertentu untuk menanggulangi. Ia turut menyampaikan jika produknya telah tersertifikasi halal dan diregistrasi oleh BPOM, sehingga kualitas produk tidak perlu lagi dipertanyakan, tentunya kecuali enam produk tersebut.

Soal kode produksi yang ditulis secara manual, Manager Marketing PT Risquna Dewaksara, BA Marwoto Totok menyampaikan, dari 24.000 pesanan Bumdesma Pati hanya 900 yang ditulis tangan.

“Kita melihatnya pesanan dari pabrik cukup besar dan kejar tayang, ini sifatnya darurat dan kita lakukan secara manual. Malam diminta, pagi itu juga kita distribusikan,” bebernya.

Pihaknya berharap adanya persoalan ini tidak mematikan produk yang mengusung bahan baku asal kabupaten Pati. Ia pun mengaku akan berbenah dan melangsungkan evaluasi-evaluasi.

“Produk olahan ikan ini kita menggunakan bahan baku ikan bandeng dari Kecamatan Juwana dengan dasar mengenalkan produk-produk olahan dari Kabupaten Pati, tidak lebih dari itu. Sehingga petani dan penambak juga bisa terangkat secara ekonomi,” pungkasnya.

(haw/as)

Baca artikel lengkap Bandeng Khas Pati Kini Dalam Kemasan Kaleng