Seputarmuria.com, PATI – Sejak diumumkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah pada bulan April lalu, KKN-PPM Universitas Gadjah Mada dilakukan secara daring. KKN tetap ditujukan untuk daerah yang diusulkan oleh mahasiswa dengan tema tematik sesuai kebutuhan masing-masing daerah mencakup pendidikan, kebudayaan, ekonomi, pariwisata dan lainnya.
Seperti yang dialami salah satu mahasiswa UGM, Azhari Ayu Wandira dalam program Panduan Dokumen Sponsorship Sanggar Gentra Taruna yang merupakan suatu terobosan untuk tetap mengangkat kebudayaan Banten di masa pandemi.
Untuk diketahui bahwa Sanggar Gentra Taruna merupakan sanggar kebudayaan Banten milik Amir Mahmud yang berada di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang menjadi program KKN daring nya.
“Banyak kesenian yang ada di Sanggar Gentra Taruna seperti seni tari, seni gamelan Sunda atau yang biasa disebut degung, dan juga seni bela diri pencak silat”, ujar Azhari ketika dihubungi, Kamis (13/8/2020).
Ia menjelaskan, semenjak tsunami Selat Sunda akhir tahun 2018, sanggar harus melakukan revitalisasi agar dapat kembali aktif pada festival-festival ataupun kegiatan latihan rutin.
Azhari menyebut, berangkat dari permasalahan tersebut program usungan mahasiswa tim KKN UGM Tanjungjaya ini berfokus memberikan pendampingan kemitraan dengan tujuan pengenalan kesenian Banten pada masyarakat luas.
“Untuk KKN daring tahun ini, saya memberikan pendampingan dengan pembuatan referensi dokumen sponsorship. Isinya mengenai banyak hal tentang sanggar, seperti jenis kesenian di Sanggar Gentra Taruna, kegiatan internal maupun eksternal, target dan juga rincian anggaran yang dibutuhkan,” imbuh mahasiswa asal Desa Growong Lor, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati ini.
Selama proses pengerjaan proposal ini, lanjut Azhari ternyata banyak sekali kesenian yang menarik di Sanggar Gentra Taruna. Ada seni degung atau gamelan, tari jaipong, pencak silat, bahkan fire show. Event-event yang diikuti juga beragam, seperti Pesta Krakatau Lampung, Nusantara Expo, dan Festival Tanjung Lesung.
“Harapan saya dengan adanya referensi proposal kemitraan ini, banyak pihak yang akan bekerjasama untuk keberlanjutan sanggar,” pungkasnya.
Sementara, Amir Mahmud selaku pembina sanggar ketika berkomunikasi via chat dengan Azhari menambahkan bahwa setelah adanya tsunami akhir 2018 lalu, sanggar memang belum aktif kembali lantaran harus melakukan perbaikan-perbaikan properti.
“Selain itu juga adanya pandemi COVID-19, latihan di sanggar dan beberapa kegiatan lain juga belum bisa dilaksanakan,” ucapnya.
Ketika era new normal, lanjut Amir, sanggar telah melakukan pembukaan kembali seni budaya Desa Tanjungjaya untuk simbolis bahwa sanggar akan aktif berkegiatan kembali.
“Tanggal 11 Juli, ada pembukaan seni yang dilakukan di KSPN Cikadu Indah, Desa Tanjungjaya dengan rebutan bakakak sebagai simbolis. Malam itu dibuka oleh kepala desa Tanjungjaya dan memberikan pertunjukan pencak silat Cempaka Putuh,” paparnya.
Sebagai desa wisata, aspek kebudayaan merupakan hal yang juga penting untuk diperhatikan. Banyak sekali kesenian Tanjungjaya yang dapat dikenalkan kepada masyarakat luas, terutama untuk promosi pariwisatanya. Dari kegiatan KKN ini, diharapkan dapat memberikan dampak kepada pihak yang bersangkutan. (Er)
The post KKN Daring, Mahasiswa UGM asal Pati Lakukan Pendampingan Sanggar Banten appeared first on Seputar Muria.