Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyebut klaster untuk kasus Corona Virus Disease (Covid-19) di salah satu pondok pesantren di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Sedangkan untuk kasus pejabat maupun aparatur sipil negara (ASN), Pemkab tidak menyebut klaster.
Hal ini tentunya menjadi pertanyaan berbagai kalangan masyarakat. Satgas Covid-19 FKPPK, Itqonul Hakim, mempertanyakan hasil tracking contact ASN yang sempat dinyatakan positif Covid-19.
“PNS yang kemarin terinfeksi 6 orang itu kabarnya bagaimana? Pesantren hanya berawal dari 1 positif dan hasil tracking-nya sudah heboh,” katanya saat dihubungi Mitrapost.com, Minggu (9/8/2020) malam.
Baca juga: 26 Santri Positif Covid-19 Dikarantina di Pondok, Dewan Pati Harap Pemkab Beri Bantuan Logistik
“Saya apresiasi ke Pemda karena sigapnya mengantisipasi sebaran Covid-19 di pesantren. Tapi (saya) juga menghimbau agar PNS yang 6 positif kemarin juga di-tracking. Itu belum ada berita tindak lanjut hasil hingga sekarang, semua demi Pati agar selamat dari sebaran Covid-19, jangan-jangan ada klaster juga disana,” lanjutnya.
Menjawab pertanyaan ini, Bupati Kabupaten Pati Haryanto mengungkapkan penggunaan istilah klaster dikarenakan kasus Covid-19 di pondok pesantren berkembang dan mengakibatkan beberapa santri terjangkit virus corona.
Sedangkan lima dari enam camat dan beberapa ASN yang sempat positif Covid-19 sendiri sudah dinyatakan negatif. Tinggal Camat Jaken yang masih dinyatakan positif.
“ASN kan tidak berkembang. Kalau di pondok kan jumlahnya tambah. Kalau Camat saat di-swab hasilnya negatif,” ungkap Haryanto yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati saat dihubungi terpisah.
ASN telah di-swab kembali untuk memastikan bahwa yang bersangkutan benar-benar negatif Covid-19. Namun, hingga Minggu malam, hasilnya belum keluar. “Yang PNS belum keluar,” kata Haryanto.
Haryanto mengaku telah melakukan tracking kepada masyarakat yang diduga mempunyai kontak erat dengan para ASN yang sempat dinyatakan positif Covid-19. “Untuk tracking di ASN, baik kantor, keluarga dan lingkungan sudah dilakukan dan hasilnya negatif,” pungkasnya. (*)
Baca juga:
Ganjar Dorong Puskesmas Ikut dalam Pengoptimalan Testing Covid-19 35 Santri di Kajen Positif Covid-19, Pemkab Belum Punya Rencana Swab Massal di Ponpes lain Penanganan Covid-19 Kurang Maksimal, Dewan Jepara Ajukan Hak AngketJangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Atik Zuliati
The post Covid-19 di Ponpes Disebut Klaster, Mengapa Kasus ASN Pati Tidak? appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.