Toxic Relationship, Ketika Cinta Menjadi Luka

pada Jum'at, 07 Agustus 2020
  • Berita Online

Mitrapost.com – Kali ini, kita akan membahas tentang toxic relationship ya, mungkin banyak dari kalian yang terjebak dalam hubungan yang seperti ini, namun sulit untuk mengakuinya.

Materi kali ini diadopsi dari @_berbagicerita.id dalam kegiatannya di Sharing Season 8 yang bertema “Goodbye Toxic Relationship”. Materi ini disampaikan oleh Dina Wulandari, S.Psi, M.Psi., Psikolog, seorang psikologi klinis yang berasal dari Magelang.

Toxic relationship adalah sebuah hubungan yang ditandai dengan perilaku “beracun” yang dapat merusak ?sik maupun emosional diri sendiri atau pasangan kita.

Dalam hubungan seperti ini, akan didominasi perasaan yang tidak aman, sifat yang egois atau keinginan untuk mengendalikan pasangan. Hal ini akan membuat kalian merasa kesulitan hidup produktif dan sehat, merusak mental, kadang juga hal ini dapat merusak fisik kita. Sikap seperti inilah yang mendasari munculnya konflik batin, menjadi mudah marah, depresi ataupun memiliki kecemasan yang berlebihan.

Toxic Relationship ini biasanya terjadi karena kurangnya dukungan antar pasangan, sehingga terjadilah komunikasi yang tidak sehat bahkan sampai ada perkataan kasar, kritik yang menjatuhkan atau sering adu mulut diantara keduanya.

Baca juga : Doa Berlindung dari Hilangnya Nikmat dan Kesehatan

Selain itu, ketidakjujuran dalam hubungan juga dapat memicu hal ini dapat terjadi, sehingga ada keinginan dari pasangan untuk mengontrol hubungan dengan membatasi gerak pasangannya.

Walaupun kita sering dengar bahwa cinta itu buta, tapi kita juga harus sadar akan tanda-tanda itu. Jangan lantas mengabaikannya karena itu dapat merusak diri kalian sendiri. Bukankah dalam hubungan itu pasti ada interaksi antar dua orang, jadi semua harus seimbang antar keduanya.

Dan pasti akan sulit untuk kalian mengakhiri hubungan yang seperti ini, entah karena kalian udah terlalu sayang atau karena hubungannya sudah terjalin bertahun-tahun bahkan ada yang sudah dikenalkan dengan orang tua masing-masing.

Mungkin juga kalian akan merasa bersalah jika memilih untuk mengakhiri hubungan, atau kalian terlalu meyakini bahwa hubungan yang kalian jalani itu adalah benar, sehingga menyangkan hubungan tersebut berakhir.

Tapi kalian harus tegas dalam memutuskan, karena sebenarnya Toxic Relationship tidak akan berakhir tanpa adanya komitmen dari keduanya. Sehingga dibutuhkan komunikasi, support system dan kesadaran diri untuk mengubah perilaku toxic.

Baca juga : Keistimewaan Hari Jumat yang Sering Terlupakan

Karena kita tidak bisa mengubah pasangan kita, tanpa adanya kemauan atau kesadaran dari dirinya sendiri. Apalagi untuk kalian yang mengalami kekerasan dan pelecehan yang tidak dapat ditolerir dalam sebuah hubungan. Dan perlu diingat bahwa hubungan yang sehat itu setiap pihak berhak untuk diterima dan diperlakukan dengan sopan, kasih sayang dan hormat.

Jadi jika kamu menemukan dirimu dalam toxic relationship, komunikasikan dengan pasangan, tidak peduli seberapa menyesalnya dirimu/pasanganmu, jika perlu pertimbangkan untuk meminta bantuan ke psikolog ya. Bisa juga ceritakan masalah kalian ke @_berbagicerita.id dengan peer consselor yang berkompeten dan semoga dengan itu, kalian dapat terbantu dalam memutuskan pilihan.

Kesimpulannya, sayangi diri sendiri dulu sebelum bisa membagi kasih sayang dengan orang lain. Dan percayalah selalu ada pilihan yang bisa diambil dalam setiap persimpangan hidup. (*)

Baca juga : 

Manfaat Prebiotik untuk Kesehatan Anak Mitos Daun Semanggi dan Manfaatnya untuk Kesehatan Orangtua Wajib Tau : Darurat Kekerasan Seksual Pada Anak

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter

Redaktur : Dwifa Okta

The post Toxic Relationship, Ketika Cinta Menjadi Luka appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.