Mitrapost.com – Roti ganjel rel, cukup terdengar aneh bukan untuk sebuah nama kudapan? Tapi nama ‘ganjel rel’ cukup mendeskripsikan tekstur kudapan manis khas Semarang ini.
Disebut roti ganjel rel karena tekstur roti yang bantat, serta bentuknya yang persegi panjang dan tebal seperti bantalan rel. Roti ganjel rel memiliki rasa manis dari gula aren, sehingga warna rotinya pun berwarna coklat.
Tapi, roti ganjel rel punya nama lain yaitu roti gambang karena bentuknya yang mirip dengan alat musik tradisional Jawa ‘gambang’.
Roti ganjel rel merupakan makanan yang resepnya sudah ada sejak zaman penjajah Belanda ada di Semarang. Oleh sebab itu, roti berwarna coklat dengan taburan wijen ini sering dikatakan sebagai roti peninggalan Belanda.
Meskipun roti ganjel rel merupakan kudapan khas Kota Semarang, namun untuk mendapatkannya tidak semudah mendapatkan makanan khas Semarang lainnya. Roti ganjel rel biasanya bisa ditemui di pasar-pasar tradisional, seperti di pasar Johar.
Baca juga: Wisata Gratis, Mangrove Tapak Semarang Bisa Jadi Pilihan Liburan Akhir Pekan
Namun, karena peristiwa kebakaran di pasar Johar pada Mei 2015 menemukan roti ganjel rel kini menjadi lebih susah.
Roti ganjel roti tidak begitu diminati oleh sebagian besar masyarakat karena teksturnya yang bantat dan agak keras. Namun roti yang khas dengan paduan cita rasa coklat kayu manis ini sudah dimodifikasi oleh beberapa produsen sehingga lebih edible atau bisa dinikmati sambil ngopi atau ngeteh cantik.
Meski bentuknya yang tidak terlalu menarik, tapi roti ganjel rel menjadi rebutan masyarakat Semarang saat perayaan Dugderan. Roti ganjel rel adalah simbol tidak ada gangguan atau tidak ada ganjalan. Roti yang dibagikan sehari sebelum Ramadan ini filosofinya adalah agar selama melaksanakan ibadah puasa tidak ada gangguan/ganjalan.
Gimana, tertarik mencoba?
Baca juga: Pawone Mak Aty, Inovasi Jajanan Tradisonal di Rembang
The post Roti Ganjel Rel, Makanan yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda Hingga Sekarang appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.