Keamanan Layanan Pasien Non Covid-19 di Rumah Sakit
PatiNews.Com – Kota,
Banyak orang enggan ke rumah sakit karena takut tertular virus corona. Banyak yang berfikir jika berobat ke rumah sakit dengan sakit batuk pilek, nanti dikatakan terinfeksi virus corona dan diisolasi.
Dalam hal ini masyarakat perlu mengetahui perbedaan sakit batuk pilek biasa dengan gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19.
Dr. Lydia Arista, Sp.P selaku Ketua Tim Tanggap Covid-19 RS Keluarga Sehat menjelaskan Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru (SARS-Cov2) dengan gejala demam, batuk kering, sakit tenggorokan dan kadang disertai sesak nafas.
Berbeda dengan penyakit batuk pilek alergi dengan gejala bersin-bersin dan batuknya berlendir. Untuk menegakkan diagnosis Covid-19, banyak tahap yang harus dilalui. Pertama adalah gejala pada saat masuk berupa ISPA disertai dengan sebelumnya ada riwayat bepergian keluar negeri (endemis), riwayat ke daerah transmisi lokal di Indonesia atau riwayat kontak dengan pasien Covid-19 dalam 14 hari sebelum timbul gejala.
Selain gejala tersebut harus dilakukan pemeriksaan penunjang lanjutan seperti laborat darah yang menunjukkan infeksi viral dan ditambah foto thorax yang menunjukkan kesan pneumonia Covid-19.
Dari sekumpulan data tersebut selanjutnya dilakukan sistem skoring Covid-19, jika hasil tinggi lebih dari 10, pasien baru bisa dikatakan suspect Covid-19.
Dengan sistem skoring ini diharapkan bisa mengurangi penggunaan rapid test. Kondisi ini masih dikatakan suspect, selanjutnya dilakukan pengambilan swab tenggorokan sebanyak 2 kali, jika positif baru bisa dikatakan terinfeksi virus corona.
Bersama 8 rumah sakit lain di Pati yang ditunjuk menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, RS Keluarga Sehat dalam hal skirining Covid-19 telah memisahkan jalur antara pasien curiga Covid-19 dan pasien non Covid-19.
“Penempatan pasien curiga Covid-19 ditempatkan di ruang isolasi IGD yang terstandar sehingga terpisah dengan pasien lain, guna dilakukan skrining lebih lanjut,” tambahnya.
Lydia juga menegaskan pihaknya telah memastikan jalur pengunjung dan ruang periksa pasien aman, karena dilakukan dekontaminasi secara berkala dan terpisah dengan pasien Covid-19.
Semua pengunjung dilakukan pengukuran suhu tubuh thermal scanner, cuci tangan dan wajib menggunakan masker sebelum masuk ke rumah sakit.
Ruang IGD standarnya dilengkapi dengan sistem ventilasi yang menjaga aliran udara optimal untuk mengurangi risiko paparan virus. Hal tersebut diterapkan di ruang IGD RS Keluarga Sehat dalam upaya memberikan rasa aman bagi pasien, pengunjung dan petugas kesehatan di rumah sakit.
“Tetap menjalankan protokol kesehatan dengan selalu pakai masker, cuci tangan setiap saat dan physical distancing dimana pun, semoga kita bersama bisa melalui masa pandemi ini,” ujarnya.
(*).
Baca artikel lengkap Keamanan Layanan Pasien Non Covid-19 di Rumah Sakit