Kudus, Mitrapost.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kudus mencatat, sejak bulan Januari hingga Juni 2020 ada 16 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 5 orang diantaranya meninggal. Hal tersebut disampaikan oleh Nuryanto Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Diskes Kudus saat ditemui di ruangannya pada hari Rabu (29/7/2020).
“Kebanyakan karena keterlambatan diagnosis. Ada juga yang tidak mau didiagnosis DBD. Bilangnya cuma panas biasa,” jelas Nuryanto. Pihaknya menyebutkan bahwa kasus DBD tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Kudus.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran semakin luas, Dinkes Kudus langsung menuju ke lokasi dan melakukan penyelidikan epidemiologi. Dimana dalam radius 100 meter dilakukan pengecekan di bak mandi para warga. Apabila ditemukan house index (bak mandi berjentik) lebih dari lima persen, akan dilakukan fogging di area tersebut.
Baca juga : DPRD Pati Minta Pemerintah Waspadai DBD Selain Pandemi Covid-19
Sebelumnya Dinkes Kudus telah melakukan kegiatan Satu Rumah Satu Jumantik. Dengan mengutamakan physical distancing mereka melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di rumah-rumah yang diindikasi menjadi tempat penyebaran penyakit DBD. “Setelah PSN kita juga lakukan abatisasi. Untuk membunuh jentik-jentik yang ada di bak mandi warga,” katanya.
Dinkes Kudus juga telah membentuk Pokjana (Kelompok Kerja Operasional) yang tersebar di tingkat Kabupaten, Kecamatan, Desa, RW dan RT. Pihaknya juga mengharapkan agar setiap rumah ada satu orang yang bertugas memastikan bahwa tidak ada jentik-jentik di rumahnya. Dan tidak lupa selalu melakukan kegiatan 3M. Yaitu Menguras, Menutup, Mengubur.
Untuk menghindari keterlambatan diagnosis pasien DBD, rencananya Diskes Kudus akan menyediakan rapid test untuk DBD. Yaitu rapid test Ns1 IgG/IgM yang rencananya akan didistribusikan ke seluruh puskesmas di Kudus pada akhir bulan Agustus mendatang.
Dinkes juga menganjurkan, apabila ada masyarakat yang merasa mengalami gejala DBD untuk segera memeriksakannya ke puskesmas. “Karena kalau di puskesmas pemeriksaannya bisa lebih cepat dan lebih tepat. Karena jika tidak tepat, bisa kambuh lagi (penyakitnya), ” pungkasnya. (*)
Baca juga :
Terbatas, Upacara HUT RI Ke-75 Tetap Diselenggarakan Terhitung Sejak Januari Hingga Mei 2020 Ada 2 Orang Warga Pati Meninggal Akibat DBD Dinkes Pati Ajak Masyarakat Siaga DBD dengan Gerakan ‘Sikat Wae’Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
The post Selain Corona, Masyarakat Kudus Tetap Harus Waspada dengan DBD appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.