Lakukan 3T, Dinkes Blora Targetkan 3.000 Spesimen Swab Test

pada Jum'at, 24 Juli 2020
  • Berita Online

Blora, Mitrapost.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Blora baru mencapai 30 persen swab test dari angka yang ditargetkan sebanyak 3.000 spesimen

Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora Lilik Hernanto, meskipun angka kasus covid-19 di Blora masih tinggi namun tak sedikit masyarakat yang tidak mau di-rapid bahkan swab test.

Pihaknya menyebutkan bahwa kasus Covid-19 di Blora ini akan terus bertambah setiap tiga hingga empat hari karena Dinkes terus melakukan testing dan tracing melalui swab test.

“Hal itu menunjukkan masih terjadi penularan dimana-mana, dan kami menemukan klaster baru seperti di dukuh Blingi Kecamatan Tunjungan dan Kecamatan Blora, selain di Balongan Kecamatan Jiken,” ujar Lilik dalam konferensi pers di media center posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, Kamis (23/7/2020).

Baca juga: Di Tengah Situasi Pandemi, Dinkes Pati Masih Berupaya Tekan Angka DBD

Oleh sebab itu, Dinkes akan melakukan 3T (testing, tracing dan treatment) untuk mengurangi risiko-risiko penularan di masyarakat.

Testing adalah kita mencari orang sebanyak-banyaknya yang berisiko, untuk dilakukan test apakah ada virus Covid-19 atau tidak, bisa melalui rapid test atau swab test PCR.

“Tetapi untuk saat ini rapid sudah tidak direkomendasi, hanya pada kondisi-kondisi darurat, karena keakuratannya untuk diagnostik sudah tidak dipakai. Hanya dipakai untuk kegawatdaruratan saja. Kalau untuk diagnostik, tetap dilakukan melalui swab test PCR. Sehingga saat ini, hampir setiap hari petugas Dinkes Blora melakukan testing,” jelasnya.

Kemudian, yang kedua dilakukan tracing. Artinya, kalau ada kasus tertentu saja akan dicari, ditelusuri, kontak dengan siapa saja, dimana saja pernah bertemu dengan penderita yang positif Covid-19.

“Tracing dilakukan untuk mencegah penularan baru. Jadi testing dan tracing dilakukan sebanyak-banyaknya. Bahkan kita ditarget untuk bisa melakukan 3.000 swab test, dan saat ini kita masih sekitar di angka 30 persen,” ungkapnya.

Baca juga: Strategi 3T Cukup Efektif untuk Menekan Angka Penyebaran Covid-19

Selanjutnya setelah kita lakukan test dan tracing dan sudah diketemukan, akan dilakukan treatment. “Kalau dia tanpa gejala, sesuai SOP baru, maka cukup isolasi mandiri di rumah, istirahat yang cukup, dengan gizi makanan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh, pikiran yang baik selama minimal 10 hari,” lanjutnya.

Tetapi kalau saja ada gejala ringan hingga gejala berat setelah dilakukan treatment maka harus dirawat di rumah sakit untuk dilakukan pengawasan dan perawatan oleh medis.

“Tetap kita lakukan evaluasi, minimal satu kali negatif tes nya. Kalau sudah tidak ada gejala sakit, tiga hari kemudian bisa pulang,” kata dia.

Setelah 14 hari, apabila yang bersangkutan menunjukkan gejala tidak sakit, maka ini sudah tidak berbahaya. “Jadi jangan terlalu takut. Itu sesuai SOP baru, kita ikuti WHO dan Kementerian Kesehatan,” kata dia.

Lilik juga meminta kepada seluruh masyarakat Blora agar mematuhi protokol kesehatan untuk bisa memutus rantai penularan virus corona.

“Kalau tidak ada kebersamaan, tidak taat maka kasus ini tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu mari kita putus mata rantai penularan Covid-19 dengan bersama patuh protokol kesehatan,” tutupnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Blorakab.go.id dengan judul ‘Dinkes Blora Targetkan 3.000 Swab Test Untuk Warga‘.

 

Baca juga: 

Diduga Positif Covid-19, Satu ASN Kabupaten Pati Domisili di Rembang Meninggal Rektor UMK : Boleh Gelar Wisuda dengan Protokol Kesehatan Sudah Berjalan 3 Bulan, Jam Malam di Kudus Masih Diberlakukan

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS

The post Lakukan 3T, Dinkes Blora Targetkan 3.000 Spesimen Swab Test appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.