Kedamaian dan Keamanan, Dapat Tercipta dengan Moderasi Beragama

pada Rabu, 22 Juli 2020
  • Berita Online

Kedamaian dan Keamanan, Dapat Tercipta dengan Moderasi Beragama

Moderasi beragama sendiri telah menjadi seruan global pada abad ke-21, Moderasi beragama adalah aktivitas manusia beragama yang memerankan tindakan kedamaian dan keamanan dalam persentuhannya dengan yang lain, Diketahui pengaruh agama makin menunjukan efeknya dalam segala aktivitas hidup seperti sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya.

Maka dari itu, manusia beragama terpanggil untuk menjalankan praktik keteladanan guna kebaikan dunia yang didasarkan dengan agama.

Manusia beragama tidak boleh mengedepankan klaim kebenaranya sendiri karena ekspresi tersebut dipastikan berbenturan dengan pandangan manusia yang beragama lainya, Apabila terjadi benturan antar-keyakinan manusia beragama, maka akan tercipta kehancuran yang parah, Karena pengaruh agama yang begitu kuat dalam segala aspek kehidupan, maka dari itu khalayak global sangat menaruh harapan atas ekspresi keberagamaan yang memerankan tindakan kedamaian dan keamanan ketika berinteraksi dengan agama yang lain.

Negara Indonesia sendiri dikenal sebagai Negara yang  religius, Sebagai Negara religius, Indonesia mengakui identitas agama bagi warganya, Tercatat ada enam identitas agama yang diakui oleh Negara Indonesia yakni Agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.

Menciptakan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pemerintah adalah merupakan kewajiban seluruh warga negara beserta instansi pemerintah lainnya, Mulai dari tanggung jawab mengenai ketentraman, kedamaian, keamanan, dan ketertiban, termasuk dalam memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan rumah ibadah.

Dalam hal ini untuk mendukung terciptanya kedamaian dan keamanan umat beragama dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

Mengajarkan kepada setiap umat beragama untuk selalu berpikir positif terhadap orang lain, bertutur kata yang tidak profokatif dan tidak membuat pendengarnya sakit hati,  berusaha untuk berperilaku baik, seperti : tidak melanggar norma-norma umum,  norma kesusilaan, norma adat istiadat,  maupun norma hukum negara/tidak melanggar hukum Negara. Menumbuhkan penghargaan, rasa saling pengertian, toleransi,  tengang rasa, serta  belajar untuk saling memahami diantara umat beragama, Dan tidak berbuat hal-hal yang dapat menyinggung sentimen keagamaan. setiap umat bergama, hendaknya mengerti secara baik dan benar tentang agamanya sendiri dan dilengkapi pula dengan pengetahuan yang cukup dan benar juga tentang agama lainnya, sehingga mengetahui hal-hal baik di agama sendiri maupun diagama yang lain dan mengetahui pula hal-hal yang sangat dilarang/ditabukan/diharamkan di agamanya sendiri maupun diagama yang lain. Tidak memaksakan seseorang untuk masuk/mengikuti agama tertentu dan Melaksanakan ibadah sesuai agamanya.

Dalam upaya untuk memantapkan kerukunan antar umat beragama ini, hal serius yang harus diperhatikan adalah fungsi pemuka agama, tokoh masyarakat dan pemerintah, Dalam hal ini pemuka agama dan tokoh masyarakat adalah figur yang dapat diteladani dan dapat membimbing umat, sehingga apa yang diperbuat oleh mereka akan dipercayai dan diikuti secara taat.

Selain itu tokoh dan figur masyarakat sangat berperan penting dalam membina umat beragama dengan pengetahuan dan wawasannya tentang agamanya.

Kemudian pemerintah juga harus berperan aktif dan bertanggung jawab demi terwujudnya kedamaian dan keamanan hidup umat beragama, hal ini menunjukkan bahwa kualitas moderasi beragama di Indonesia masih sangat rendah dan belum berfungsi seperti seharusnya yang diajarkan oleh agamanya masing-masing.

Sehingga ada kemungkinan akan timbul konflik di antara umat beragama, maka dari itu peran pemerintah dalam hal ini sangat dibutuhkan sekali, dikarenakan pemerintah sendiri sebagi pelayan, fasilitator dan mediator yang dapat menumbuhkan kualiatas antar umat beragama melalui pelayanan aparat pemerintah yang memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam menentukan kualitas kehidupan, kedamaian dan keamanan umat beragama melalui peratuaran dan kebijakanya.

Menjaga kedamaian dan keamanan bisa kita mulai dari diri kita sendiri dan dari hal kecil dan sesepele mungkin tapi sangat ber-andil besar guna untuk menjaga kerukunan, salah satunya yaitu dengan saling bertegur sapa ketika kita bertemu dengan seseorang baik yang kita kenal maupun yang tidak, karna tindakan tersebut dapat menumbuhkan rasa untuk saling menghormati satu dengan yang lainya.

Dari kami sendiri Tim KKN MDR20’ Santri Smart akan mengadakan beberapa kegiatan yang diharapkan dapat mengidukasi dan menambah wawasan guna mendukung terciptanya kerukunan umat beragama, seperti: ngaji daring dengan tema Moderasi Beragama, mengekpos toleransi beragama didaerah pati dan juga mewawancarai tokoh lintas agamanya.

Demikian peran dan upaya yang harus dilakukan oleh semua pihak baik umat beragama, tokoh agama, bahkan dari pihak pemerintah. Apabila masing-masing pihak tersebut dapat berperan aktif dan maksimal dalam melakukannya, maka kedamaian dan keamanan hidup umat beragama akan terwujud dan senantiasa tetap terjaga.

By: Muh. Khoirul Anam (Anggota KKN MDR20’ Santri Smart Institut Pesantren Matholi’ul Falah).

Baca artikel lengkap Kedamaian dan Keamanan, Dapat Tercipta dengan Moderasi Beragama