Rembang, Mitrapost.com – Kesulitan menghadapi masa pandemi juga dialami petani garam di Rembang. Hal itu diungkapkan oleh Sanuri, salah satu petani garam di Punjulharjo yang mengeluhkan harga garam mengalami penurunan dari Rp 350,- / Kg menjadi Rp 250,- / Kg.
“Harga garam di gudang kemarin terjual cuman Rp 250 per kilo, kan belinya per ton. Satu tonnya 250 ribu,” ujarnya saat ditemui di tambak garamnya miliknya.
Selain harga, Sanuri juga merasa kesulitan dalam proses produksi, karena cuaca yang tidak menentu. “Satu tambak bisa 7 kwintal jika panas dan tidak sampai satu bulan. Tapi emboh nanti, ini masih kemarau basah,” imbuhnya.
Baca juga : Dinbudpar Rembang Imbau Masyarakat untuk Tidak Berlibur di Masa Pandemi
Sedangkan untuk tahun lalu la mampu memproduksi sekitar 30 ton, dengan mengandalkan 10 petak tambaknya. “Tahun kemarin panasnya bagus,” ungkapnya.
Walau demikian, hasil 30 ton yang Ia anggap maksimal saja belum bisa menutupi biaya operasional, terpotong untuk pembiayaan pompa air.
“Di sini nanti juga kepotong diesel juga, sepuluh persen. Kalau hasilnya tidak bagus juga kan gak nutup. Wingi yang 30 aja dapatnya masih kurang,” tandasnya. (*)
Baca juga :
Pengelola Membandel, Dinbudpar Rembang Tak Segan Cabut Perizinan Tempat Wisata Tidak Ada Kendala Jumlah PPDP, KPU Rembang Beri Klarifikasi Tracking Puskesmas, Lima Warga Rembang Terkonfirmasi PositifJangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
The post Harga Garam Turun di Masa Pandemi Covid-19 appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.