Dakwah merupakan salah satu cara kita mensiarkan dan mensosialisasikan ajaran serta nilai-nilai yang terkandung di dalam agama islam. Di era yang serba modern saat ini pendidikan dan dakwah islam tidak hanya dilakukan melalui seminar, mengaji di pondok pesantren dan perkumpulan dalam majelis saja. Ibarat pepatah tak selamanya dakwah itu ndawuh. Namun, dakwah juga dapat dilakukan dengan metode audio visual atau istilahnya desain grafis dengan tetap memperhatikan nilai-nilai keislaman.
Istilah Desain itu sendiri berarti gambar. Desain grafis dapat diartikan sebagai proses dalam menciptakan suatu karya seni dalam bentuk grafis atau gambar digital. Apa sih gambar digital (digital art) itu ???
Gambar digital (digital art) merupakan bentuk pengembangan dari gambar/lukisan yang dulunya hanya menggunakan kuas, pensil, bolpoin, kanvas, kertas sebagai media. Seiring berkembangnya zaman, menggambar dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat teknologi. Sedangkan orang yang membuat karya seni gambar digital dinamakan desainer grafis. Dalam hal ini, seorang desainer grafis harus menguasai berbagai jenis software atau piranti lunak yang digunakan untuk keperluan desain contohnya seperti Paint, Corel draw, Adobe photoshop (Ps), Adobe ilustrator (Ai), Adobe After Affects (Ae) dan lain sebagainya. Gambar digital ini ada dua macam yaitu bitmap dan vektor. Selain menguasai software pengolah gambar, seorang desainer grafis juga perlu memahami perangkat keras komputer.
Walaupun agama Islam masuk di Indonesia lebih dahulu dibanding ajaran yang lain. Namun, perkembangan karya seni rupa banyak didominasi oleh seni rupa barat. Memasuki era milenial tren desain grafis di Indonesia mulai booming pada awal tahun 2010 hingga kini. Desain grafis ini dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Jika dilihat, kondisi zaman yang semakin berkembang, tantangan pun semakin ada yang pastinya cara dalam berdakwah pun perlu di upgrade.
Melalui program kegiatan KKN MDR (Kuliah Kerja Nyata Mandiri Dari Rumah) yang diselenggarakan oleh LPPM Institut Pesantren Mathali’ul Falah Margoyoso Pati Jateng pada senin 13 Juli (13/7) lalu. Dengan terbentuknya tiga kelompok yakni kelompok Emocare Padjero, Kelompok KKN MDR’20 Santri Smart dan Kelompok Sahwahita. Kami sebagai Mahasiswa turut berpartisipasi mengabdi kepada masyarakat secara daring dari rumah. Dengan semboyan Kuliah, Ngaji, Ngabdi oleh kelompok KKN MDR’20 Santri Smart. Diharapkan Mahasiswa mampu menjadi problem solver serta teladan bagi masyarakat dengan tetap berpegang pada aqidah islam.
Produk yang wajib ada pada kegiatan KKN Mandiri Dari Rumah kali ini adalah pembuatan meme/flyer. Hal ini menjadi peluang sekaligus pengalaman baru bagi peserta KKN MDR IPMAFA untuk melatih diri di bidang karya seni rupa dua dimensi maupun tiga dimensi. Akun sosial media dari ketiga kelompok ini pun sudah dipenuhi dengan beragam postingan meme/flyer yang pada intinya mengajak untuk berbuat kebaikan sejak hari pertama KKN.
Salah satu flyer yang diunggah oleh akun facebook @M Adib Muallifin. Dimana, pada flyer tersebut terdapat sebuah pesan bahwasanya ada banyak hikmah dalam berzakat seperti mendekatkan diri kepada Allah, sebagai pembersih harta, dapat menenangkan hati, mensejahterakan masyarakat, dapat menjalin tali persaudaraan beragama serta dapat menghilangkan kefakiran. Dimasa pandemi seperti ini dengan zakat, infaq dan shodaqoh justru sangat membantu orang-orang yang terdampak COVID-19 dan yang paling membutuhkan. Karena pada dasarnya zakat tidak hanya ketika lebaran saja, namun berzakat dapat dilakukan saat seusai menerima gaji, setelah panen dan sebagainya.
Kontributor : Ida Mazro’atul Khoiriyah
Editor : Kelompok KKN MDR’20 Santri Smart Ipmafa Pati
Baca artikel lengkap Pendidikan Dakwah Islam Melalui Software Pengolah Gambar Di Era Digital