Patinews.com – Kota,
Tentang kebijakan masuk sekolah, Bupati Pati Haryanto mengatakan belum mengizinkan sekolah dengan tatap muka. Meskipun hanya pengenalan siswa dengan waktu terbatas, Bupati khawatir akan berpotensi muncul klaster baru. ?
Hal itu diungkapkan Bupati saat melakukan monitoring BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) di Desa Panjunan Kecamatan Pati. Selasa, 14 Juli 2020. ? “Termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya umum mendatangkan massa memang belum saya izinkan. Bukannya tidak boleh karena kondisi masih rawan sehingga lebih baik mencegah,” imbuh Haryanto.?
Saat memantau pembagian BLT DD untuk 122 warga Desa Panjunan itu, Bupati mengatakan bahwa pemerintah sudah berupaya untuk memaksimalkan pelayanan pemberian bantuan seperti bantuan langsung tunai, bantuan PKH, BPNT, BST dan lain-lain.? ? “Jadi kita membantu ini karena dampak Covid-19. Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang tidak termasuk mendapatkan bantuan PKH, BPNT, BST dan bantuan lain. Bantuan tidak bisa dibagi rata, masyarakat hanya bisa mendapatkan satu bantuan,” terangnya. ? ? Bupati berharap nantinya roda perekonomian bisa tetap berjalan dan perekonomian tetap stabil. Namun ia tak memungkiri hampir di setiap daerah belum bisa normal. ? ? Pihaknya juga menginformasikan perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Pati. Dimana hari ini ada penambahan kasus yang semula terdapat 6 pasien positif, bertambah 5 pasien positif. ? ? “Ada 11 kasus positif. Ini yang tidak kita harapkan. Jadi saat kita kumpul sama orang tetap harus hati-hati,” harapnya. ?
(PN/ PRK/ HMS)
Baca artikel lengkap Meski Sebentar, Sekolah dengan Tatap Muka Belum Diizinkan