Seputarmuria.com, PATI – Hingga sekarang ini, Pemerintah Kabupaten Pati belum memberi izin kepada para seniman untuk menggelar panggung pementasan terbuka. Sebagaimana berulangkali diutarakan Bupati Pati Haryanto, kebijakan ini dimaksudkan untuk mencegah persebaran virus corona.
Hal ini sebagai salah satu bentuk kekhawatiran di kalangan pengampu kebijakan, bahwa apabila pertunjukan seni secara terbuka dibiarkan digelar, akan ada klaster baru penularan covid-19.
Namun demikian, Pemkab Pati melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) memberi alternatif bagi para seniman untuk tetap unjuk karya dan mendapat penghasilan. Alternatif yang dimaksud ialah Parade Seni Pertunjukan Virtual yang digelar di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan disiarkan melalui saluran Youtube “Mitra Budaya Pati”.
“Pementasan virtual kali ini sudah hari kedua. Hari ini ada tayub dan ketoprak,” ujar Kepala Disdikbud Pati Winarto ketika diwawancarai di Gedung SKB Pati, Rabu (8/7/2020) malam.
Ia menyebut, pementasan virtual ini digelar sebagai bentuk perhatian pada para seniman di tengah pandemi covid-19.
“Sehingga kegiatan mereka tersalurkan, juga kesejahterannya kita perhatikan dari pementasan virtual ini,” ucapnya.
Menurutnya, melalui pentas virtual ini, para seniman tetap bisa mengedukasi masyarakat dan bisa menjaga eksistensinya, meski belum bisa tampil terbuka sebagaimana sebelum pandemi.
Pementasan tersebut digelar tiga kali dalam sepekan selama pandemi serta apabila masih ada yang mendaftar.
Pihaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para seniman yang hendak mendaftar untuk tampil. Dan pelaksanaan pementasan itu menganggarkan sebesar 115 juta rupiah.
“Jenis keseniannya beragam, ada seni tari dan barongan. Jadi berbagai kelompok kesenian yang ada silakan mendaftar, nanti kami jadwalkan. Dengan ini, diharapkan ada pemerataan. Kalau sudah rata tampil semua, dan mau tampil lagi, akan kami perhitungkan lagi. Pementasan ini akan terus berlangsung sesuai kebutuhan dan kondisi. Belum dibatasi berapa seniman yang dilibatkan,” jelasnya.
Ia berharap, para seniman bisa memaklumi keadaan. Ia menegaskan bahwa Pemkab Pati tidak melarang hiburan panggung terbuka, melainkan hanya menunda.
“Pada saatnya nanti, ketika keadaan sudah membaik, kesempatan akan diberikan sesuai perkembangan situasi yang ada. Sekarang ini kesehatan rakyat pati jadi pertimbangan utama,” pungkasnya. (Er)
The post Pentas Seni Virtual di Tengah Pandemi appeared first on Seputar Muria.