WARTAPHOTO.net. Pati — Eks Istana Karisidenan Pati menyimpan nilai sejarah yang tinggi sebagai pusat pemerintahan regional pada masa kolonial Hindia Belanda. Terletak di Jl. P. Sudirman No. 24, Puri, Plangitan, bangunan ini pernah menjadi pusat administratif wilayah yang kini dikenal sebagai Metropolitan Warakutibanglor.
Pelajar SMA Negeri 3 Pati, Alya Rahmah Nafi’ah tertarik untuk melakukan penelitian dari sisi sejarah dan arsitektur eks Istana Karisidenan Pati ini, pada
Penelitian terhadap istana ini mengungkap tiga aspek penting: peran historisnya sebagai pusat pemerintahan, potensi pelestarian sebagai warisan budaya, dan partisipasi masyarakat dalam menjaga identitas lokal. Dalam sejarahnya, istana ini tidak hanya menjalankan fungsi pemerintahan, tetapi juga membentuk fondasi identitas kawasan metropolitan yang membentang luas di wilayah timur Jawa Tengah.
Sebagai bangunan cagar budaya, Karisidenan Pati mencerminkan arsitektur kolonial dengan ciri khas yang masih tampak utuh hingga kini. Meskipun telah mengalami perubahan fungsi dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, nilai-nilai historis serta keindahan arsitekturalnya tetap lestari.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber utama terdiri dari tokoh masyarakat dan petugas lokal yang memiliki pengetahuan langsung tentang bangunan ini. Selain itu, data tambahan diperoleh dari pencarian literatur dan dokumen sejarah.
Analisis data dilakukan secara berlapis, mulai dari pengumpulan hingga kategorisasi, lalu disusun dalam bentuk narasi deskriptif. Proses ini memastikan bahwa setiap informasi yang diolah memiliki relevansi terhadap tujuan utama penelitian, yakni menggali dan memperkuat makna Karisidenan Pati sebagai simbol budaya dan pemerintahan masa lampau.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa istana ini memiliki kontribusi besar dalam pembentukan struktur pemerintahan kolonial serta pengaruhnya terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat Pati. Kini, bangunan ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat sejarah, tetapi juga menjadi aset penting dalam pelestarian warisan budaya lokal.
Keberadaan Istana Karisidenan Pati menegaskan pentingnya pelestarian bangunan bersejarah, tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap masa lalu, tetapi juga sebagai modal budaya untuk masa depan. Peningkatan kesadaran masyarakat dan keterlibatan aktif dalam menjaga situs ini menjadi kunci keberlanjutan nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Jurnalis Warga: Alya Rahmah Nafi’ah/ Pelajar SMA N 3 Pati
Editor: Revan Zaen