WARTAPHOTO.net, Jakarta – Komisi IV DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) tertutup di Kompleks Parlemen, untuk membahas kebijakan penyerapan gabah dan jagung, pada 6 Mei 2025 lalu.
Rapat dipimpin Wakil Ketua Komisi IV dari Fraksi PDIP, Alex Indra Lukman.
Sejumlah asosiasi diundang, antara lain Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Asosiasi Perdagangan dan Produsen Jagung Indonesia (PEJAGINDO), Presidium Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) dan Serikat Petani Indonesia. Mereka diminta memberikan masukan terkait persoalan harga dan penyerapan hasil panen petani.
Sekjen PISPI, Kamhar Lakumani, mengapresiasi keberhasilan pemerintah mencapai 3,5 juta ton cadangan beras—angka tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969. Ia menilai hal ini mencerminkan keberpihakan Presiden Prabowo dan sinergi antarlembaga, khususnya Kementan dan Bulog.
Namun, Kamhar menyoroti empat tantangan utama: data pangan yang tidak terpadu, kerugian petani saat panen, biaya besar intervensi pemerintah, dan belum terbentuknya sistem ketahanan pangan yang tangguh. Ia menyarankan pembenahan sistem data pangan meniru Korea Selatan, pemberdayaan koperasi desa (Koperasi Merah Putih) sebagai penyerap hasil panen, serta reformulasi harga pembelian Bulog.
Ia juga mengusulkan penguatan desa sebagai pusat produksi pangan seperti di China, serta perlunya dukungan teknokratik dan kolaborasi lintas pihak dalam transformasi sistem pangan.
Sama-sama Sejahtera
Ketua Perpadi Pati, H. Sudi Rustanto, turut mengapresiasi langkah Presiden Prabowo dalam mewujudkan kedaulatan pangan, energi, dan air.
Ketua Perpadi Pati, Sudi Rustanto (urut dua dari kanan, berbatik), berfoto bersama usai hadiri Rapat Tertutup Komisi IV DPR Terkait Panja Penyerapan Gabah dan Jagung“Utamanya padi, kami di Kabupaten Pati, selalu turun langsung lakukan penyerapan gabah petani. Kami dilapangan bersama Penyuluh Pertanian Lapangan dan Babinsa turun langsung memastikan bahwa kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) bagi Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kg. Penyesuaian ini dilakukan agar para petani tetap semangat berproduksi demi swasembada pangan,” kata Sudi Rustanto yang merupakan Ketua Perpadi Pati.
Dirinya juga mengungkapkan hingga saat ini kondiri penyerapan gabah di Bulog KC Pati saat ini sudah mencapai 33.500 ton setara beras, dengan rincian 20.500 ton GKP dan 23.000 ton beras medium.
Meski demikian, Sudi Rustanto berharap pemerintah selain memberi perhatian kepada petani juga para pengusaha penggilingan padi kecil.
“Sedapat mungkin stok gabah petani di Pati ini untuk menjamin ketersediaan pangan masyarakat Pati. Kemudian pengolahan atau penggilinganmnya juga dilakukan di Pati oleh penggilingan padi di Pati juga. Jadi dua sisi ini sama-sama sejahtera. Harapan saya demikian, sebagaimana saya ungkapkan di depan Panja Penyerapan Gabah dan Jagung DPR RI,” terangnya.
Dirinya meyakini, program Asta Cita Presiden Prabowo telah berada di jalur yang benar, sehingga tidak ada alasan untuk tidak menyukseskannya.
Reporter: Revan
Editor: A. Muhammad
The post Hadir dalam Rapat Tertutup Komisi IV DPR Terkait Panja Penyerapan Gabah dan Jagung, Ketua Perpadi Pati Sampaikan Hal Ini first appeared on wartaphoto.net.