Pemkab Pati Wacanakan Lima Hari Sekolah, PCNU: Jangan Sampai Mematikan Madin dan TPQ

pada Kamis, 08 Mei 2025
  • Berita Online

WARTAPHOTO.NET. PATI – Bupati Pati Sudewo mengaku bakal menerapkan kebijakan lima hari sekolah mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Hal itu diungkapkan Sudewo usai memberi arahan kepada ratusan kepala sekolah mulai tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA di Pendopo Kabupaten Pati pada Rabu (7/5/2025).

Ia menjelaskan program lima hari sekolah ini untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperkokoh karakter para siswa. Sehingga siswa Kabupaten Pati disiplin dan tidak menggunakan waktu luang untuk bermain.

”Siswa tidak boleh main handphone, dan gadget. Tapi kalau di hari libur ndak papa. Bahkan kami fasilitasi dengan wifi gratis,” tutur Sudewo.

Kebijakan ini, lanjut Bupati, dilakukan juga bertujuan untuk mencegah kenakalan remaja. Dengan diterapkan lima hari sekolah, maka siswa akan sibuk belajar dan tidak memanfaatkan waktu untuk tawuran antarkelompok siswa.

Tanggapan PCNU Pati Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati menyebut kebijakan lima hari sekolah belum final dan masih menjadi wacana. Ia pun berharap kebijakan Bupati Pati Sudewo ini tidak mematikan lembaga pendidikan agama seperti TPQ maupun Madrasah Diniyah (Madin).

Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Pati KH Minanurrohman mengatakan, lembaga pendidikan agama perlu dijaga untuk menjaga moralitas para siswa.

”Bagaimana sekolah lima hari tidak mematikan pendidikan keagamaan dan karakter. Karena keduanya, pak Bupati juga ingin keduanya semuanya (berjalan) baik. Untuk pendidikan karakter untuk anak sudah ada surat edaran,” ungkap Kiai Minan.

Sementara itu, lanjut dia, kualitas pendidikan juga perlu ditingkatkan. Lima hari sekolah dinilai menjadi salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan.

”Pak Bupati juga ingin pendidikan berkualitas lebih tinggi. Maka ini harus matching. Jangan sampai kualitas pendidikan karakter lebih tinggi tapi mematikan karakter. Itu yang akan dibahas dalam kajian. Jangan sampai mematikan madin maupun TPQ,” kata dia, usai PCNU melakukan pertemun dengan bupati, Kamis (8/5/205).

Sementara Ketua PCNU Kabupaten Pati KH Yusuf Hasyim meminta masyarakat untuk bersabar terlebih dahulu. Dirinya meminta masyarakat untuk menunggu hasil kajian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati maupun PCNU.

”Mohon masyarakat nanti bersabar. Harus ada titik temu bagaimana pendidikan TPQ dan Madin tidak mati, tidak tutup dan berjalan seperti biasanya. Plus minusnya seperti apa. kita belum bisa menyampaikan saat ini. Yang jelas tim akan bekerja,” imbuh Kiai Yusuf.

Kiai Yusuf juga menegaskan lima hari sekolah ini bakal berlaku untuk sekolah negeri SD dan SMP. Sedangkan sekolah MI, MTs maupun sekolah swasta tidak terkena kebijakan ini. Meskipun demikian, perlu kajian matang agar tak mengganggu TPQ maupun Madin.

”Tapi juga anak SD maupun SMP bisa ikut TPQ maupun Madin. Target minggu depan ketemu. sebelum ajaran baru harus ada rumusan yang jelas. syukur-syukur TPQ Madin menjadi integral dengan SD dan SMP sehingga jalan semuanya,” tandas dia.

Reporter : Putra Editor : Revan Zaen

The post Pemkab Pati Wacanakan Lima Hari Sekolah, PCNU: Jangan Sampai Mematikan Madin dan TPQ first appeared on wartaphoto.net.