Seputarmuria.com, BLORA – JAWA TENGAH – Dalam upaya memperkuat keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Pati terus mengintensifkan peran serta tenaga kesehatan, khususnya perawat, dalam mengedukasi masyarakat.
Langkah ini diambil untuk mendorong keaktifan peserta JKN agar seluruh masyarakat Blora dapat merasakan manfaat jaminan kesehatan secara nyata. Kegiatan yang berlangsung di Blora, Kamis (01/05/2025) dikemas dalam bentuk sosialisasi yang menghadirkan tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan rujukan.
Fokus utama dari kegiatan ini adalah membangun pemahaman kolektif tentang pentingnya status kepesertaan yang aktif, di mana peserta JKN secara rutin membayar iuran dan berhak mendapatkan layanan kesehatan kapan pun dibutuhkan. Melalui forum ini, perawat diharapkan mampu menjadi penggerak dalam menyampaikan informasi yang benar dan menyeluruh kepada masyarakat tentang JKN.
“Kalau statusnya tidak aktif, maka peserta tidak bisa mendapatkan manfaat JKN meski terdaftar. Maka dari itu, kami terus dorong masyarakat untuk disiplin dalam menjaga keaktifan kepesertaan mereka,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pati, Wahyu Giyanto, dalam sesi penyampaian materi.
Para peserta yang mayoritas merupakan tenaga kesehatan, menyimak dengan serius pemaparan yang disampaikan oleh pihak BPJS Kesehatan. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga turut berdiskusi dan menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi di lapangan terkait pemahaman masyarakat terhadap kepesertaan JKN.
“Perawat adalah mitra penting kami yang tidak hanya merawat pasien, tapi juga bisa menjadi jembatan informasi bagi peserta JKN agar tidak abai dengan status keaktifan mereka,” jelas Wahyu.
Ia juga menyampaikan bahwa masih banyak peserta JKN yang baru menyadari pentingnya status aktif saat menghadapi kondisi darurat kesehatan. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi BPJS Kesehatan untuk terus memberikan edukasi secara preventif agar masyarakat memahami pentingnya iuran sebagai bagian dari perlindungan sosial.
“Kami tidak lelah mengingatkan. Keaktifan peserta bukan hanya soal kewajiban membayar iuran, tapi tentang kesiapan kita semua dalam menghadapi risiko kesehatan kapan pun itu datang,” ujarnya.
Salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah Sri Iswati (34), seorang perawat dari disalah satu fasilitas Kesehatan wilayah Blora menyampaikan bahwa, di lapangan masih banyak masyarakat yang belum paham betul mengenai pentingnya membayar iuran secara rutin dan dampak langsung yang bisa timbul apabila status mereka tidak aktif.
“Kadang kami ditanya warga soal status mereka. Ada yang kaget karena ternyata tidak aktif. Kalau kami tidak diberi pemahaman yang lengkap, tentu kami juga kesulitan menjawab. Jadi menurut saya, sosialisasi seperti ini sangat penting,” kata Sri.
Sri juga menambahkan bahwa dirinya merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi tentang keaktifan peserta kepada warga sekitar. Ia melihat banyak peserta yang baru mengetahui statusnya tidak aktif ketika hendak mengakses layanan kesehatan di rumah sakit.
“Kita semua tidak pernah tahu kapan sakit datang. Kalau status tidak aktif, jangankan dirawat, untuk mendapatkan rujukan pun susah. Itu kenapa saya bilang ke tetangga-tetangga saya, jangan main-main soal iuran JKN,” imbuhnya.
BPJS Kesehatan menegaskan bahwa status keaktifan peserta memiliki dampak besar bagi keberlangsungan program JKN secara keseluruhan. Dengan iuran yang dibayar tepat waktu, peserta turut serta dalam sistem gotong royong yang menjamin pelayanan kesehatan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk peserta lain yang membutuhkan.
“Inilah bentuk nyata gotong royong. Yang sehat membantu yang sakit, yang mampu membantu yang kurang mampu. Tapi kalau banyak yang tidak aktif, maka keberlangsungan sistem ini akan terancam,” imbuh Wahyu.
Menurutnya, keaktifan peserta juga memberikan rasa tenang karena peserta tahu bahwa saat mereka membutuhkan pelayanan kesehatan, hak mereka tetap terjamin. Ia mengajak semua pihak untuk saling mengingatkan agar keberlanjutan program JKN bisa terjaga.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan dari perawat, kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan tentu saja seluruh peserta JKN. Mari kita jaga bersama keaktifan ini, demi perlindungan yang merata untuk semua,” pungkasnya. (Er)
The post BPJS Kesehatan Gandeng Perawat Blora, Dorong Keaktifan Peserta JKN yang Masih Rendah appeared first on Seputar Muria.