Seputarmuria.com, PATI – JAWA TENGAH – Pemerintah Desa Kadilangu Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati sukses menggelar Festival Kupatan Kadilangu, Minggu (13/4/2025).
Meski baru pertama kali diselenggarakan, namun antusias warga sangat terasa saat memadati masjid desa setempat. Masjid Jami’ Desa Kadilangu yang diyakini sebagai peninggalan salah satu Walisongo, yakni Sunan Kalijaga, menjadi titik kumpul warga
Inisiator Festival Kupatan Kadilangu, Irham Shodiq, menyampaikan bahwa festival ini merupakan upaya pelestarian tradisi secara meriah dan atraktif.
“Sebenarnya di sini sudah turun temurun ada lebaran ketupat. Namun demikian, sudah lama tidak digelar. Ini pertama kali kami adakan kembali di Kadilangu. Bahkan pemerintah desa setempat merencanakan kegiatan ini menjadi ajang rutin tahunan yang ikonik di Desa Kadilangu,” ungkapnya.
Festival ini, menurut Irham, menjadi penegasan bahwa Kadilangu merupakan desa pendidikan dan kebudayaan.
Pihaknya ingin Desa Kadilangu makin dikenal sebagai desa petilasan Sunan Kalijaga di Bumi Mina Tani.
“Masjid Kadilangu ini menurut cerita turun temurun merupakan peninggalan Sunan Kalijaga. Terlihat bahwa ada kesamaan nama antara Desa Kadilangu di sini dengan Kadilangu di Demak. Kemudian ada tradisi lain seperti udik-udikan ketika anak lahiran, mubeng masjid ketika nikahan. Tradisi ini kami uri-uri, dalam koridor Islam,” papar Irham.
Dikutip dari laman sunankalijaga.isi.ac.id, Masjid Kadilangu memiliki empat pilar dari pohon jati utuh yang menjulang tinggi.
Untuk diketahui bahwa empat pilar tersebut bahkan lebih tua dari Masjid Agung Demak. Sebab, masjid ini telah dibangun sebelum Sunan Kalijaga menetap di Demak dan membangun Masjid Agung Demak. (Er)
The post Desa Kadilangu di Trangkil, Perwujudan Daerah Kebudayaan dan Pendidikan appeared first on Seputar Muria.