Antusias Ribuan Warga Meriahkan Festival Kupatan di Kadilangu Pati, Bakal Jadi Tradisi Rutinan Saat Bulan Syawal

pada Senin, 14 April 2025
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – JAWA TENGAH – Masjid Jami’ Kadilangu di Desa Kadilangu Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati dipadati oleh ribuan warga, Minggu (13/4/2025) sore.

Ribuan warga tersebut merupakan bagian dari kemeriahan acara Festival Kupatan Kadilangu1446 H. Antuas warga terlihat pada busana atraktif yang mereka gunakan, ada yang berpakaian lurik dan berblangkon, ada yg memakai pakaian hitam dan berkain batik khas adat Pati.

Acara tersebut merupakan festival lebaran ketupat atau syawalan yang pertama kali diselenggadakan di desa ini.

Sebelumnya, warga membawa gunungan ketupat di halaman masjid. Terdapat 11 gunungan ketupat yang dikumpulkan oleh warga sebelum diarak keliling desa dan disantap bersama.

Masjid Jami’ Desa Kadilangu yang diyakini sebagai peninggalan salah satu Walisongo, yakni Sunan Kalijaga, menjadi titik kumpul warga.

Inisiator Festival Kupatan Kadilangu, Irham Shodiq, menyampaikan bahwa festival ini merupakan upaya pelestarian tradisi secara meriah dan atraktif.

“Sebenarnya di sini sudah turun temurun ada lebaran ketupat. Namun demikian, sudah lama tidak digelar. Ini pertama kali kami adakan kembali di Kadilangu. Bahkan pemerintah desa setempat merencanakan kegiatan ini menjadi ajang rutin tahunan yang ikonik di Desa Kadilangu,” ungkapnya.

Pihaknya juga mengungkapkan, festival ini disepakati akan menjadi tradisi rutin tahunan yang digelar pada hari Ahad pekan kedua bulan Syawal.

Adapun rangkaian kegiatan yang dipersiapkan yaitu tahtimul Qur’an bil ghoib sejak pagi yang ditutup pembacaan doa oleh KH Badruddin Syatibi, kirab kupat keliling desa, dan makan bersama.

“Filosofi makan ketupat bersama adalah kupat sebagai singkatan dari ngaku lepat (mengakui kesalahan). Momen yang tepat bulan di Syawal untuk saling mengakui kesalahan dan bermaafan,” jelasnya.

Setelah makan bersama menjelang magrib, kegiatan dilanjutkan pada malam hari dengan tahtimul Qur’an bin nadzor oleh remaja masjid dan kader IPNU-IPPNU Kadilangu.

Pihaknya menilai, dalam festival ini, kirab gunungan merupakan puncak kemeriahan ketupat yang diikuti para warga dari tiap RT.

“Ketupat dan lepet yang dikirab merupakan sumbangan semua warga. Tiap keluarga berpartisipasi. Ada yang menyumbang dua, lima, dan seterusnya. Total ada 11 gunungan yang dikirab keliling desa. Sepuluh gunungan dari 10 RT dan satu yang besar dari Pemdes sebagai gunungan utama,” jelas Irham.

Menurut dia, ajang ini juga menjadi momen reuni akbar para alumnus yang dulu pernah belajar di pesantren, madrasah, maupun lembaga pendidikan lain di Kadilangu.

Sementara, Kepala Desa Kadilangu Arif Heru Prasetyo berkomitmen agar festival ini bisa menjadi kegiatan rutin dan bisa menjadi daya tarik yang ikonik.

Selain itu juga menjadi simbol persatuan dan kerukunan masyarakat.

“Dalam kegiatan ini masyarakat terlihat semangat untuk bisa melestarikan budaya. Ini semua swadaya masyarakat, kami dari Pemdes hanya membantu untuk stimulan saja,” pungkasnya. (Er)

The post Antusias Ribuan Warga Meriahkan Festival Kupatan di Kadilangu Pati, Bakal Jadi Tradisi Rutinan Saat Bulan Syawal appeared first on Seputar Muria.