WARTAPHOTO.NET. PATI – Sebagai wujud rasionalisasi keuangan pelayanan kesehatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati berencana memutus hubungan kerja tenaga Non-ASN di RSUD Soewondo hingga Puskesmas.
Bupati Pati Sudewo mengatakan bahwa langkah ini adalah wujud dari rasionalisasi keuangan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pati. Pihaknya ingin menghindari pembengkakan biaya tenaga honorer yang dapat membebani keuangan rumah sakit milik pemerintah daerah.
Dirinya juga telah memerintahkan kepada direktur rumah sakit untuk melakukan pengurangan pegawai non-ASN yang jumlahnya mencapai ratusan.
Menurut Sudewo, jumlah pegawai honorer yang berlebih di rumah sakit maupun puskesmas, bisa menjadi bebab keuangan. Akibatnya, pelayanan kesehatan di tempat tersebut tidak berjalan maksimal.
”Masyarakat Pati pun bisa antipati dengan Rumah Sakit Soewondo, begitu juga rumah sakit Kayen, begitu juga puskesmas. Maka kebijakan saya, saya perintahkan kurangi pegawai non-ASN Rumah Sakit Soewondo, Rumah Sakit Kayen, dan puskesmas,” kata Sudewo, Senin (24/3/2025).
Terkait hal ini, pihaknya juga telah melakukan konsultasikan dengan Menpan-RB dan juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Ia mengakui, pegawai honorer tersebut digaji oleh RSUD Soewondo, RSUD Kayen maupun puskesmas yang statusnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) bukan digaji oleh pemerintah daerah melalui APBD. Namun, apabila keuangan rumah sakit maupun puskesmas menjadi tidak sehat, maka akan sulit untuk melakukan pengembangan atau pembenahan.
Akibatnya, menurut Sudewo, pelayanan di rumah sakit akan terganggu dan banyak pasien yang mendapatkan pelayanan tidak bagus.
”Bahkan pasien ditolak dan pindah rumah sakit. Atau malah tidak mau berobat di Rumah Sakit Soewondo,” ucap Sudewo.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen
The post Tak Hanya di RSUD Soewondo, Tenaga Non-ASN RSUD Kayen dan Puskesmas Bakal Dikurangi first appeared on wartaphoto.net.