WARTAPHOTO.NET. PATI – Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama PWNU Jawa Tengah, menggelar Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) pada Ramadan 1446 H tahun 2025 ini. Kegiatan tersebut menyasar beberapa madrasah dan pesantren di Jawa Tengah. Salah satunya, di MA Roudlotusysyubban, Desa Tawangrejo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, pada Sabtu (8/3/2025).
Adapun kegiatan GLM Ramadan tahun ini mengusung tema Gerakan Murid Ma’arif Menulis Kreatif Selama Ramadan (Genukkan). Yang mana, kegiatan itu diinisiasi oleh Pengurus Bidang Literasi, Numerasi, dan Pendidikan Inklusi melalui Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Plus.
Koordinator GLM Plus Hamidulloh Ibda, mengatakan bahwa Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan intelektual dan spiritual masyarakat. Selain fokus pada pengajaran agama, Ma’arif NU juga memiliki potensi besar dalam mengembangkan kemampuan literasi murid dan santri.
“Kemampuan menulis kreatif menjadi salah satu aspek penting dalam literasi yang perlu dioptimalkan, terutama di kalangan santri. Menulis kreatif bukan hanya sekadar kemampuan menyampaikan informasi, tetapi juga merupakan sarana ekspresi diri, pengembangan imajinasi, dan pemikiran kritis. Melalui menulis kreatif, santri dapat mengartikulasikan gagasan, pengalaman, dan pemahaman mereka tentang berbagai hal, termasuk nilai-nilai keagamaan, sosial, dan budaya,” kata dia.
Ia menjelaskan, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU PWNU Jawa Tengah periode 2024-2029 memiliki program unggulan Gerakan Lierasi Ma’arif (GLM) Plus. Program ini diinisiasi dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman ala Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah, kebangsaan, dan kebudayaan yang menjadi landasan sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama.
Menurut Ibda, dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi, literasi menjadi kemampuan dasar yang sangat penting. Bukan hanya literasi dalam artian membaca, tetapi juga literasi digital, literasi budaya, literasi kebangsaan, literasi numerasi, dan pendidikan inklusi yang mampu menguatkan identitas sebagai generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah.
Dalam rangka menghidupkan semangat literasi di bulan Ramadan, pihaknya menginisiasi (GLM) Ramadan. Program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan menulis kreatif berbasis keislaman dan kebangsaan, serta mengasah kemampuan berpikir kritis melalui kegiatan kepenulisan yang sistematis.
“Korelasi antara Ramadan dan Gerakan Literasi Ma’arif (GLM) Ramadan sangat erat dan saling menguatkan. Pemanfaatan momentum Ramadan yang tepat dapat memberikan manfaat yang besar bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis kreatif, memperdalam pemahaman agama, dan mengembangkan kreativitas,” beber penulis buku Media Literasi Sekolah tersebut.
Tujuan GLM Ramadan Ibda menerangkan, bahwa terdapat sejumlah tujuan kegiatan GLM Ramadan. Pertama, menumbuhkan budaya literasi di kalangan murid, santri, dan pendidik di lingkungan Ma’arif NU. Kedua, meningkatkan keterampilan menulis kreatif dalam berbagai bentuk, seperti berita, opini/esai, cerpen, dan puisi.
Ketiga, memberikan pemahaman tentang pentingnya menulis sebagai bentuk ekspresi intelektual dan pengabdian kepada masyarakat. Keempat, menciptakan ruang bagi santri dan pelajar untuk menuangkan gagasan dan pemikiran mereka dalam karya tulis berkualitas. Kelima, mendorong lahirnya penulis-penulis muda yang memiliki wawasan keislaman dan kebangsaan yang kuat.
Selanjutnya keenam, mengembangkan pemahaman agama Islam dan Aswaja Annahdliyah yang lebih mendalam dan menginternalisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketujuh, mendorong murid agar untuk lebih aktif dalam kegiatan literasi, baik membaca maupun menulis.
Ibda juga mengatakan, bahwa output dari kegiatan ini, yaitu peserta memiliki keterampilan menulis yang lebih baik, terhimpunnya karya-karya kreatif peserta dalam bentuk majalah dinding (Mading), artikel populer (opini/esai), resensi, puisi, dan cerpen, terciptanya komunitas penulis muda Ma’arif NU yang aktif dan produktif, publikasi tulisan terbaik di media cetak dan digital.
Tujuan Pelatihan di Roudlotusysyubban Hamidulloh Ibda berharap, usai pelatihan ini terbentulkan Lembaga Pers Siswa (LPS) di madrasah Roudlotusysyubban Winong Pati.
“Saya berharap, setelah ini berdiri Lembaga Pers Siswa (LPS) Roudlotusysyubban atau sebutan lain di MA Roudlotusysyubban dan umumnya di Pati karena ada tim GLM yang bermukim di Pati,” jelas Wakil Rektor INISNU Temanggung ini.
Materi yang Diberikan Sementara itu, materi pada GLM Ramadan ada beberapa hal yang dikuatkan. Pertama, pelatihan penulisan berita. Pelatihan ini memberikan bekal kepada siswa-siswi tentang teknik penulisan berita yang baik dan benar, mulai dari pengumpulan informasi hingga penyajian berita yang menarik. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang teknik dasar jurnalistik, mulai dari menentukan angle berita, wawancara, hingga penyusunan berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam menyampaikan informasi secara akurat dan menarik.
“Kedua, manajemen redaksi dan Pembentukan Lembaga Pers Siswa (LPS). Pelatihan ini bertujuan untuk melatih siswa-siswi dalam mengelola redaksi dan membentuk LPS di sekolah masing-masing. LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa-siswi untuk menyalurkan bakat dan minat mereka di bidang jurnalistik. Dalam sesi ini, peserta diajarkan cara mengelola redaksi secara profesional, termasuk distribusi tugas, perencanaan konten, serta strategi keberlanjutan media sekolah. Pembentukan LPS diharapkan dapat menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan jurnalistik mereka,” ungkap Ibda.
Ketiga, lanjut dia, penulisan artikel populer (opini/esai). Pelatihan ini melatih siswa-siswi untuk menulis artikel populer yang berisi opini atau esai tentang berbagai isu aktual. Melalui pelatihan ini, peserta dibimbing dalam menulis artikel populer yang argumentatif dan berbobot. Teknik penyusunan opini serta cara mengembangkan gagasan menjadi tulisan yang menarik dan berbasis data menjadi fokus utama dalam sesi ini.
Keempat, teknik desain dengan Canva. Pelatihan ini memberikan keterampilan kepada siswa-siswi dalam menggunakan aplikasi Canva untuk membuat desain grafis yang menarik, seperti poster, infografis, dan konten media sosial. Mengingat pentingnya tampilan visual dalam media modern, peserta diajarkan dasar-dasar desain grafis menggunakan aplikasi Canva. Dengan keterampilan ini, mereka dapat membuat infografis, poster, dan konten visual lainnya untuk mendukung kegiatan literasi.
Kelima, penulisan sastra puisi dan cerpen. Pelatihan ini membekali siswa-siswi dengan teknik penulisan puisi dan cerpen yang kreatif dan bermakna. Sesi ini mendorong peserta untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam menulis karya sastra. Teknik menulis puisi dan cerpen diajarkan secara mendalam, termasuk bagaimana membangun imaji, memilih diksi, serta menyusun alur cerita yang menarik.
GLM Ramadan di madrasah ini idiisi oleh Koordinator GLM Plus dan Wakil Rektor INISNU Temanggung Dr. Hamidulloh Ibda, dosen FIPP UNNES sekaligus Direktur Babad.id Abdul Arif, sastrawan dan editor sastra Maarifnujateng.or.id Niam At-Majha. Sedangkan narasumber dari pihak mitra media yaitu Angga Saputra dari pcnupati.or.id, yang juga merupakan Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr (LTN) PCNU Pati.
Sementara itu Kepala MA Roudlotussyuban Tawangrejo Winong, Drs. Achmad Mustagfiri, mengucapkan terimakasih karena madrasah ia pimpin menjadi sasaran dari GLM. Ia pun berharap, puluhan siswanya yang mengikuti kegiatan tersebut dapat menyerap ilmu yang telah disampaikan oleh para pemateri.
“Kami berterimakasih kepada LP Ma’arif NU PWNU, karena sudah memberikan ilmu kepada siswa kami. Harapan kami kegiatan ini menjadi langkah untuk memajukan literasi di sekolah kami,” ucap wakil Ketua Maarif NU PCNU Pati ini.
Reporter : Putra Editor : Revan Zaen
The post LP Ma’arif NU PWNU Jateng Adakan Roadshow Gerakan Literasi, Salah Satunya di MA Roudlotusysyubban Tawangrejo Pati first appeared on wartaphoto.net.