WARTAPHOTO.NET. SUKOLILO – Ratusan warga berkumpul di Sumber Simbar Joyo yang berada di Dukuh Gemblung, Desa Sukolilo, Kecatmatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Jumat (28/2/2025) sore.
Merek mengikuti tradisi “Padusan”, sebuah tradisi menyucikan diri dengan mandi. Padusan sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “tempat mandi”.
Perangkat desa setempat, Suharyono, mengatakan bahwa acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk bersih diri dan bersyukur karena dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadan.
“Acara ini selenggarakan oleh pemerintah desa, namun kita sangat membuka diri terhadap masyarakat yang datang dari luar Desa Sukolilo. Sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadan, tentunya kita harus menyucikan diri lahir batin dan merawat kerukunan antarmasyarakat,” kata Suharyono.
Suprat, warga Dukuh Gemblung, menyambut positif kegiatan tersebut. Ia berpendapat bahwa kegiatan ini sangat baik dan perlu didukung bersama-sama untuk mengembangkan potensi desa.
“Hari ini warga berkumpul terlihat rukun. Saya malah ingat masa kecil saat mandi bersama teman-teman. Desa ini punya potensi besar jika dikembangkan untuk pariwisata, agar Desa Sukolilo bisa lebih dikenal dan punya acara kebudayaan selain Meron,” Kata Suprat.
Sementara itu, Fridi salah satu pengunjung dari Pati Kota, mangaku sangat senang bisa datang ke acara Padusan.
“Suasananya adem. Banyak pohon besar di sekitar sumber. Saya tahu acara ini pas kebetulan pulang ke rumah mertua saya di Dukuh Ngawen. Lebaran Ketupat nanti, rencananya saya akan mengajak teman dan saudara saya untuk berkunjung ketempat ini,” kata Fridi.
Fridi berharap, masyarakat setempat dan pengelola dapat memperhatikan penanganan sampah dengan lebih serius, seperti menyediakan tempat sampah yang memadai atau mewajibkan pedagang untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan dari jajanan yang mereka jual.
Reporter : Ragil Kuswanto Editor : Revan Zaen
The post Sambut Bulan Suci Ramadan, Warga Dukuh Gemblung Sukolilo Gelar Tradisi Padusan first appeared on wartaphoto.net.