Seputarmuria.com, PATI – JAWA TENGAH – Polresta Pati terus memburu pelaku pengeroyokan yang menewaskan Damas Adi Prasetyo dan melukai Hilmi saat acara meron di Sukolilo, Pati pada 12 September 2024 lalu. Pengejaran intensif dilakukan hingga ke luar kota, mencakup Bali, Palembang, dan Jakarta.
Informasi ini disampaikan saat Polresta Pati menerima audiensi dari Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas), Senin (24/2/2025). Adapun ratusan warga Forkomas menggelar aksi damai di depan Mapolresta Pati, menuntut keadilan.
Sebelumnya, Damas bersama seorang kawannya, Helmi Saputra (23), ditemukan terkapar bersimbah darah di lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (12/9/2024) malam. Tepatnya di area parkir wahana pasar malam yang sedang berlangsung.
Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan. Damas pun akhirnya tewas walaupun sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo. Sedangkan nyawa Helmi terselamatkan meski mengalami luka bacok.
Dari total 11 orang terduga pelaku, polisi telah menangkap dua pelaku utama dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Kapolresta Pati, Kombes Pol Adhitia Bayu Adhittama, melalui Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo, menyatakan pihaknya terus memburu 2 pelaku lainnya.
“Untuk wilayah Palembang selama 2 minggu kita lakukan penyelidikan dan penangkapan 1 orang tersangka IW (20) dan di Jakarta juga, selama 1 minggu kita lakukan penyelidikan dan penangkapan 1 tersangka AS (23), untuk wilayah lainnya akan kami lakukan semaksimal mungkin,” ujar AKP Heri.
AKP Heri mengungkapkan, pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) sering berpindah lokasi, menyulitkan penangkapan. “Di Bali, kami sudah dua minggu melakukan penyelidikan, namun belum ditemukan. Mereka punya banyak teman untuk berlindung,” jelasnya.
“Polresta Pati tidak memiliki tendensi apa pun. Kami akan terus berupaya menangkap pelaku utama,” tegas AKP Heri dalam audiensi.
Sementara, Sela kakak perempuan korban menyebut bahwa setelah Damas tewas secara mengenaskan, keluarga kecil ini kehilangan tulang punggung.
“Kasihan anaknya masih kecil. Nanti siapa yang menghidupi? Uang sekolahnya nanti bagaimana? Ini istri adik saya sampai merantau ke Jakarta untuk membiayai anaknya. Gajinya cuma 1,5 juta. Anaknya sekarang kami keluarga di Sukolilo yang merawat,” ujar Sela sambil terisak.
Ketua Forkomas, Susilo, mengatakan bahwa sebelum berdemonstrasi pihaknya sudah menempuh berbagai langkah demi mendorong kepolisian.
Pihak kepolisian pun berjanji memberikan atensi khusus pada kasus ini. Namun, mereka tak puas lantaran hingga Desember, dua pelaku utama belum tertangkap.
“Kalau sampai Februari belum tuntas (semua pelaku ditangkap), kami dari Forkomas dan warga Sukolilo akan mengambil langkah. Ada dua opsi, yaitu praperadilan dan demo. Hari ini kami buktikan, kami lakukan demo. Adapun untuk praperadilan, biar lawyer kami yang menangani,” pungkasnya. (Er)
The post Polisi Lakukan Pengejaran Intensif Buronan Pelaku Pembunuhan di Sukolilo, Korban Tinggalkan Anak 4 Tahun appeared first on Seputar Muria.