Kisah Sri Haryanti, Perjuangkan Kesembuhan Ayah Tercinta melalui Program JKN

pada Rabu, 19 Februari 2025
  • Berita Online

Seputarmuria.com, PATI – JAWA TENGAH – Dalam ruangan bangsal rawat inap yang tenang dan nyaman di rumah sakit KSH Pati, Sri Haryanti (38), seorang perempuan yang tinggal di Desa Trimulyo, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, menceritakan pengalaman berharga yang ia alami dalam perjuangan untuk kesehatan orang tuanya.

Ia adalah peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kisahnya adalah tentang bagaimana sebuah program pemerintah bisa memberikan harapan dan kesembuhan untuk seseorang yang ia sayangi pada saat waktu yang dibutuhkan.

Sri Haryanti sendiri seorang ibu rumah tangga sederhana yang tinggal di desa kecil di Kabupaten Pati, ia tak pernah menyangka bahwa program JKN benar-benar memberikan bukti nyata dalam penjaminan kesehatan di saat waktu yang tepat bagi orang tuanya.

“Awalnya memang tidak ada keluhan apapun, ya sehat-sehat saja dan aktifitas normal. Tetapi pada hari sabtu malam tiba – tiba mengeluh tidak bisa BAB ataupun BAK dan sempat muntah, lalu kami larikan ke fasilitas kesehatan terdekat karna kondisinya sudah lemah”, ungkapnya pada hari Rabu (19/02/2025) dengan raut wajah sedih.

Keluarga Sri memang bukan berasal dari keluarga yang berada. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan biaya besar menjadi hal yang menakutkan bagi keluarga dengan penghasilan pas-pasan. Namun, satu hal yang membuat Ibu Sri tetap merasa tenang adalah kenyataan bahwa ayahnya telah terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBI, salah satu segmen yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.

Program ini ditujukan untuk memastikan bahwa mereka yang berada di bawah garis kemiskinan tetap mendapatkan hak yang sama dalam layanan kesehatan berkualitas tanpa dipungut biaya.

“Saya ingat betul ketika kami pertama kali membawa ayah ke Rumah Sakit Kayen dan disitu ayah kami dilakukan pemeriksaan dan penangan medis dengan cepat, setelah itu kami diberi informasi bahwa ayah kami didiagnosa penyakit prostat dan harus dilakukan penangan oleh dokter spesilasis urologi agar segera dilakukan operasi, maka dari RS Kayen melakukan rujukan ke RS KSH Pati,” paparnya.

Dengan kondisi ayahnya yang semakin memburuk Sri sangat cemas. Bukan hanya soal keselamatan ayahnya, tapi juga soal biaya. Di tengah semua kekhawatiran itu, pihak rumah sakit menjelaskan bahwa ayah Sri adalah peserta JKN aktif, segala biaya perawatan hingga operasi akan ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

“Alhamdullilah dari awal di RS kayen sampai saat ini yang sudah 5 hari di KSH, kami tidak mengeluarkan uang sepeserpun dalam pelayanan kesehatan ayah kami. Dan dua hari kemarin ayah kami sudah dilakukan tindakan operasi, semua berjalan aman dan tidak ada tambahan biaya,” jelasnya.

Selama proses tersebut, Ibu Sri selalu berterima kasih atas pelayanan yang diberikan kepada ayahnya, dari proses admistrasi yang sangat mudah sampai dengan penanganan kesehatan yang diberikan bagi Sri sangat berkualitas.

“Pelayanan di sini luar biasa. Mulai dari pendaftaran hingga tindakan medis, semuanya cepat , tepat, dan mudah. Saya pikir, karena kami peserta JKN PBI, mungkin pelayanannya akan berbeda. Tapi, saya salah. Semua pasien diperlakukan sama, tidak peduli latar belakang ekonomi atau status sosialnya,” ucapnya.

Bukan hanya pelayanan medis yang membuat Sri terkesan, tetapi juga kenyamanan dan fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit selama menenami ayahnya.

“Kami tidak perlu membayar apapun. Semua obat, tindakan, hingga kamar perawatan semuanya gratis. Ayah mendapatkan kamar yang bersih dan nyaman. Tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien umum dan peserta JKN. Ini benar – benar menunjukkan bahwa program JKN adalah bentuk nyata dari keadilan sosial di Indonesia”, tegasnya.

Setelah operasi, kondisi ayah Ibu Sri mulai menunjukkan perbaikan. Ia masih harus menjalani perawatan beberapa hari lagi di rumah sakit, dengan menunjukkan prognosis yang sangat baik, kemungkinan besar akan segera diperbolehkan untuk pulang.

“Kami sangat bersyukur. Tidak hanya karena ayah mulai pulih, tapi juga karena kami tidak perlu khawatir soal biaya. Semua ini berkat JKN. Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika program ini tidak ada. Mungkin kami harus menjual aset atau berhutang untuk membayar biaya operasi. Tapi sekarang, benar – benar nyata manfaat program JKN semua terasa sangat ringan dan kamipun nyaman”, pungkasnya.

Kisah Ibu Sri hanyalah secuil dari banyak cerita di luar sana yang menggambarkan betapa pentingnya program ini bagi masyarakat. Sebuah kisah yang mengingatkan kita semua bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap manusia, dan melalui JKN, hak itu bisa dirasakan oleh semua orang, termasuk mereka yang kurang mampu. (Er)

The post Kisah Sri Haryanti, Perjuangkan Kesembuhan Ayah Tercinta melalui Program JKN appeared first on Seputar Muria.