Pati, Mitrapost.com – Sejumlah desa di wilayah Kabupaten Pati mendapatkan Dana Desa (DD) dengan nominal yang lebih sedikit dibandingkan dengan desa lainnya.

Sebagai informasi, Dana Desa adalah bagian dari Transfer Ke Daerah (TKD) yang diperuntukkan bagi Desa dengan tujuan untuk mendukung pendanaan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan.

Pembagian DD ini berdasarkan perpaduan Alokasi Dasar + Alokasi Formula, dengan sebesar 10% berdasarkan variabel jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa, dengan bobot masing-masing variable sebesar 25% ; 35% ; 10 % dan 30%.

Menanggapi adanya hal ini, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Warsiti memberikan tanggapannya.

Diketahui bahwasanya berdasarkan prioritas penggunaan DD yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) salah satu poinnya yakni pengembangan objek pariwisata wisata.

Warsiti mencotohkan untuk objek wisata di Goa Larangan. Ia mengatakan bahwa potensi tersebut bagus untuk dikembangkan. Namun sayangnya terkendala dengan DD yang kecil. Sedangkan pengembangan pariwisata membutuhkan biaya yang besar.

“DD untuk objek wisata, masalahnya begini, seperti halnya di goa larangan. Saya juga yakin mas bahwa gua itu bagus, tapi saya yakin bantuan dari pemerintah DD maupun ADD juga kecil. karena desanya juga kecil,” katanya saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan, untuk bisa menutup biaya pengembangan maka dibutuhkan bantuan dana diluar DD.

Lebih lanjut, pihaknya berharap agar pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten agar juga turut mendukung desa yang berupaya mengembangkan pariwisata.

“Sehingga untuk mengcover pengembangan objek Wisata larangan memang harus ada bantuan,” pungkasnya.

The post Dana Desa Kecil untuk Pengembangan Pariwisata, Begini Tanggapan Dewan appeared first on Mitrapost.com.