Blora, Mitrapost.com – Soesilo Toer adalah salah satu sastrawan asal Blora. Ia merupakan adik kandung dari Pramoedya Ananta Toer, sastrawan Indonesia yang diperhitungkan dunia.
Pria kelahiran 17 Februari 1937 ini merupakan pengrajin prosa dan tulisan yang sangat produktif. Bahkan ?di usia senjanya kini, Soesilo Toer mampu unggul jumlah karya ketimbang kakaknya.
Saat ditemui Mitrapost.com di kediamannya pada Jumat (3/7/20) ia mengatakan akan menerbitkan karya kelima puluhnya.
“Pram itu lebih hebat saya, karya Pram kalau dijumlah hanya kira-kira 40. Saya sudah mau menerbitkan buku ke 50 nanti,” ucapnya.
Baca juga: Sosok KH Nur Rohmat dimata Putranya
Soes, sapaan akrabnya memulai kegiatan tulis menulis sejak umur 13 tahun. Ia menggeluti dunia tulis menulis karena dorongan kebutuhan ekonomi. Karya uang saku yang diberikan Pram tidak cukup untuk memenuhi ongkos pulang pergi sekolah.
“Karya pertama saya pada saat itu dengan judul ‘Saya Kepingin Jadi Jendral’ di majalah Kunang-Kunang milik Balai Pustaka.”
Cerpen pertama karya Soes ini lahir karena sering disuruh oleh kakaknya untuk membersihkan rumah sebelum sekolah.
“Itu hanya berhadiah buku. Kemudian saya menulis lagi, judulnya ‘Naik’. Dan pada saat itu diterbitkan oleh H.B Jassin dan diberi uang 100 rupiah. Dan saya rayakan makan sate di Lapangan IKADA.”
Baca juga: Niken Rochayati, Sosok Hakim Cantik Seabreg Tugas Segudang Prestasi
Melalui karya itulah ia mendapat pujian dari kakaknya. “Wah hari itu Pram muji saya, bahwa tulisan saya seperti Thomas Man, Gorky dan Faulkner.”
Selain sebagai penulis Soes adalah penyandang gelar master jebolan University Patrice Lumumba dan doktor bidang politik dan ekonomi dari Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov Uni Soviet. Keduanya berada di Rusia. ?
Ia meraih kedua gelar tersebut nyaris sempurna. Baik itu ijazah doktor ekonomi politik yang diabsahkan oleh The Council of Moscow Institute of National Economy maupun sertifikat lain yang diperoleh selama menempuh studi di Rusia sejak tahun 1962-1973.
Banyak penghargaan pun diraih oleh Soesilo Toer. “Itu yang buku ‘Dunia Samin’ dinobatkan sebagai novel terbaik oleh Balai Bahasa Jawa Tengah. Padahal itu bukan novel tapi folklor.”
Di usia 83 tahun saat ini, Soesilo Toer selain menulis dan menjaga rumah peninggalan orang tuanya juga sibuk menjalani kehidupannya sebagai pemulung. Ia sering menyebut pekerjaanya itu sebagai ‘Rektor’.
“Pekerjaan saya itu Rektor, pengorek barang kotor. Tapi saya bahagia,” tandasnya. (*)
Baca juga:
Gus Ubaid : Guru, Penulis dan Perlawanan Ninda LIDA Kuliah di UMKU Demi Mendapatkan Pendidikan Lebih Tinggi Perpustakaan Daerah Kudus Tetap Buka Layanan Pinjam di Tengah Pandemi
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS
The post Soesilo Toer, Penulis dan Pemulung Bahagia appeared first on Mitrapost.com - Portal Media Online Terupdate di Eks-Karesidenan Pati & Kota Semarang.