Pati, Mitrapost.com – Anggota DPRD Kabupaten Pati dari Dapil 4, Suwarno mengingatkan masyarakat Winong akan bahaya alih fungsi hutan di kawasan Pegunungan Kendeng. Hutan yang semakin gundul kian memicu banjir dan pengikisan lapisan tanah.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kantor Kecamatan Winong beberapa waktu yang lalu.
Pegunungan Kendeng di Kawasan Winong banyak yang dialih fungsi dari hutan menjadi lahan ketela dan jagung. Padahal kedua tanaman tersebut tidak bisa menyerap air hujan sebaik tanaman tegakan.
Terang Suwarno, gundulnya hutan bukan hanya akan merugikan masyarakat di dataran rendah lewat banjir. Masyarakat dataran atas juga akan terkena getahnya. Air yang langsung turun ke bawah akan mengikis lapisan tanah.
“Kalau nanti ditanami ketela jagung terus. korbannya berupa banjir bandang. Nanti akan habis lapisan tanahnya. Karena apa, tanah tergerus air hujan,” terang Suwarno Anggota DPRD dan Politisi dari Partai PDIP.
Air hujan yang turun setiap tahunnya akan mengikis tanah subur yang kaya unsur hara di pegunungan.
Sampai di bawah air bercampur lumpur akan memenuhi kali, membuat sedimentasi dan pendangkalan sungai.
“Ketika ada hujan deras tanah itu larut dengan air, ke saluran air sungai dangkal karena membawa lumpur sedangkan tanah atas akhirnya jadi habis lapisan tanahnya. Yang merasakan bisa saja generasi 10-15 tahun yang akan datang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anggota Komisi D DPRD itu mengkampanyekan agar masyarakat Winong khususnya di Desa Godo, Gunungpanti, dan Pohgading beralih menanam tanaman buah seperti alpukat dan durian.
Pohon buah dipilih lantaran mampu mengikat air lebih baik. Begitupun buahnya bisa dinikmati masyarakat.
“Untuk menanggulangi itu harus ada kesadaran untuk menanam penghijauan. Supaya tidak rusak. Kalau Jati kesuwen 50 tahun-an. Ditanami buah biar bisa dinikmati oleh penggarap,” tandasnya. (adv)
The post Dewan Ingatkan Potensi Lapisan Tanah Terkikis Akibat Alih Fungsi Lahan di Winong appeared first on Mitrapost.com.
