Pati, Mitrapost.com – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Pati menyebutkan bahwa harga beras hingga pertengahan bulan Februari 2023 masih cenderung stabil.

Melalui Tri Hariyama, selaku Kepala Distapang Pati mengungkapkan bahwa kondisi harga beras saat ini, justru menjadi hal positif bagi para petani.

“Kalau harga itu masih tergolong wajar, ya ndak papa. Biar masyarakat khususnya petani menikmati harga yang sedang baik ini,” katanya saat ditemui di kantornya oleh tim Mitrapost.com.

Menurutnya, lonjakan harga beras tersebut dipengaruhi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dipatok di wilayah tersebut.

Ia juga mengatakan untuk saat ini belum memasuki panen raya, sehingga dengan besaran harga beras yang beredar masih diklaim kondisi yang normal.

“Kalau harga beras naik yang seneng kan petani, kalau konsumen yang agak susah. Tapi kan tergantung HET. Tapi menurut saya Harga gabah mahal itu kan tergantung konsumen. Kalau untuk pas belum panen raya saat ini kan ya belum bisa dianggap mahal,” imbuh Tri Hariyama.

Diketahui bahwasanya harga beras yang beredar di masyarakat Pati berada di kisaran harga Rp12 ribu hingga menyentuh angka Rp13 ribu.

Sementara itu, Tri Hariyama juga menuturkan, pihaknya bersama dengan Bulog telah berkoordinasi guna mengantisipasi perubahan harga saat memasuki panen raya pada Maret hingga April mendatang.

Ia mengaku telah menyiapkan agenda seperti operasi pasar hingga pasar murah sebagai bentuk respon akan kondisi pangan di wilayah Kabupaten Pati.

“Tapi kemudian saat masuk panen dan harga jatuh, itu juga kan berdampak. Untuk itu maka kamu Bersama dengan Bulog ini sering untuk diskusi dalam menyikapi kondisi yang demikian,” pungkasnya. (Adv)

The post Disketapang Pati Sampaikan Harga Beras Masih Cenderung Normal appeared first on Mitrapost.com.