Foto : Pasangan Yuni dan Abdul tetap langsungkan pernikahan di tengah banjir (dokumentasi pribadi).
Seputarmuria.com, PATI – Pasangan muda di Desa Kosekan Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tetap melangsungkan acara pernikahan di tengah banjir.
Bahkan, para tamu undangan pun terpaksa menggunakan perahu kayu untuk sampai ke lokasi pernikahan.
Yuni Muryanti (25) sempat tak menyangka bahwa ia akhirnya melangsungkan pernikahan di tengah banjir, Senin (9/1/2023). Warga Desa Kosekan RT 1 RW 2, Kecamatan Gabus, ini menikah dengan Abdul Basir, warga Kelurahan Gemantar, Mondokan, Kabupaten Sragen.
Diungkapkannya bahwa ia bersama pasangannya jauh hari telah merencanakan menggelar akad dan resepsi pernikahan di kediaman mempelai wanita.
Namun, seminggu sebelum pelaksanaan, desanya merupakan salah satu dari sekian desa di Pati yang diterjang banjir.
Akibat intensitas hujan yang tinggi jelang akhir tahun 2022, Sungai Silugonggo meluap dan menggenangi rumah-rumah warga, jalan desa dan persawahan tergenang air.
”Rencana sudah jauh hari, tanggalnya sudah ditetapkan. Undangan sudah disebar, bahan makanan juga sudah dibeli. Tiba-tiba hari Senin atau Selasa kemarin itu banjir atau seminggu sebelum hari H. Banjir (waktu itu) sedikit, ndak sebesar ini. Tapi semakin hari naik, sempat turun lagi, terus naik,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (10/1/2023).
Dengan kondisi yang demikian, ia dan pasangannya sempat berencana menunda resepsi pernikahan. Hanya akad saja yang dilanjutkan.
”Namun Kamisnya, sempat mulai surut, sudah semata kaki di jalan. Kemudian, bapak menyuruh melanjutkan saja. Terus aku hubungi dekornya untuk melanjutkan. gitu, Alhamdulillah lancar,” jelasnya.
Telah sah menjadi suami istri, ia pun tak mau ketinggalan momen pernikahan di tengah banjir. Bersama sebuah perahu, ia dan pasangannya sempat mengabadikan dengan berfoto berdua di tengah banjir.
Saat acara berlangsung, ketinggian air sekitar 40 cm. Meskipun demikian, para tamu undangan tetap berdatangan menggunakan perahu.
“Tamu berdatangan dari undangan besan sekitar 70 an. Dari warga sekitar ada 250. Para undangan juga berjibaku dengan banjir,” imbuh mempelai pria, Abdul Basir.
Ia menyebur, rkombongan besan sampai ke lokasi sempat kaget. Sedangkan mobilnya agak jauh dari lokasi, ke lokasi jalan kaki.
“Jalannya sekitar 50 meter, karena mobil saya agak tinggi. Kalau yang lain ada pakai perahu. Semoga segera surut,” pungkasnya. (Er)
The post Pasangan di Desa Kosekan Pati Ini Tetap Langsungkan Pernikahan Meski Banjir Setinggi Betis appeared first on Seputar Muria.