WARTAPHOTO.net. PATI – Suara dentuman yang terjadi (11/5/2020) dini hari tadi menggegerkan warga Pati. Tak hanya itu, sejumlah warga juga melihat seperti ada benda yang jatuh dari ruang angkasa. Atas fenomena itu, banyak yang menuliskan di media sosial pribadi mereka.
Salah satu warga Desa Cebolek Kidul Ahmad Afif mengatakan jika dirinya mendengar kejadian tersebut. “Seperti ledakan, cuma posisi saya di kamar, jadi tidak jelas apa yang terjadi di luar sana,” jelasnya kepada wartaphoto.net.
Tidak hanya dentuman, bahkan beberapa warga melihat kejadian dengan jelas. Dita Alif Ivan Syah, warga Desa Mojoagung, Kecamatan Trangkil juga mengungkap jika dirinya bersama warga lain melihat langsung benda yang jatuh dari langit itu.
“Jam 00.19 seperti meteor jatuh berwarja hijau neon dan ekornya warna kuning api. Saya bersama teman-teman desa yang lagi asik ngopi melihat secara jelas kejadian itu. Tapi saya dengar tadi tidak ada dentuman,” kata Alif.
Begitu juga dengan Muttaqin, Warga Desa Sidomulyo Kecamatan Gunungwungkal juga melihat fenomena itu. Bahkan dirinya turut menyaksikan bersama warga lain. Lantaran, saat itu para warga setempat tengah menghadiri acara pemakaman salah satu warga yang meninggal.
“Di sini kan kalau ada orang meninggal jam berapapun pasti dilangsungkan. Dan saat itu Saya melihat seperti bintang jatuh, warna putih, belakangnya merah seperti api,” kata Muttaqin.
PENJELASAN ILMIAH
Space Situational Awareness dari European Space Agency menunjukkan setiap hari memang ada asteroid yang mendekat. Pada 10 Mei 2020 nama objectnya adalah 388945 2008TZ3 termasuk golongan Apollo. Jarak asteroid ini mencapai 7 kali jarak Bumi dan Bulan. Ukuran dari asteroid 2008 TZ3 ini juga cukup besar, yaitu sekitar 300 meter.
Namun demikian, Pusat Studi Objek di Dekat Bumi NASA (CNEOS) menyebut bahwa 2008 TZ3 ini tidak berada dalam posisi yang membahayakan atau menabrak Bumi saat melintas.
Sedangkan menurut Planetary Defense Coordination Office NASA, jatuhnya asteroid adalah proses alami yang terjadi terus menerus. Setiap harinya, material 80 hingga 100 ton, asteroid jatuh ke Bumi dari luar angkasa dalam bentuk debu dan meteorit kecil (pecahan asteroid yang hancur di atmosfer Bumi).
Setidaknya dalam 20 tahun terakhir, sensor radar pemerintah Amerika Serikat telah mendeteksi hampir 600 asteroid berukuran sangat kecil (beberapa meter saja) yang memasuki atmosfer Bumi sehingga menciptakan bolide atau fireball.
Lembaga penerbangan dan antariksa nasional (LAPAN) menyebut jika fenomena tersebut adalah asteroid 2016 HP6 yang berukuran 23 hingga 52 meter yang melewati bumi. Sebelumnya fenomena ini diprediksi pada pertengahan ramadhan atau 8 mei 2020 sekitar pukul 04.48 WIB. Jaraknya 1.660.000 kilometer dan tergolong aman.
Reporter: Putra, Revan
Editor: A. Muhammad