Seputarmuria.com, PATI – PT Maju Berdikari Sejahtera Pati (PT MBSP) bersama anak perusahannya, yakni PT Mitra Desa Pati (PT MDP) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan, yang dihadiri oleh Bupati Pati Haryanto dan Wakil Bupati Pati Saiful Arifin, bertempat di Ruang Pragolo Setda Pati, Senin (29/6/2020).
PT MBSP merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki 159 desa di Kabupaten Pati. Oleh karena itu, perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA).
PT MBSP memiliki lini usaha utama klinik kesehatan pratama yang mengusung nama Klinik Pratama BUMDes Sehat. Hingga kini, telah ada lima klinik yang mereka dirikan. Selain itu, PT MBSP juga memilki lini usaha co-working space. Tak hanya itu, melalui anak usahanya, yakni PT MDP, yang didirikan dengan bekerja sama dengan PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN), PT MBSP juga memiliki lini usaha di bidang infrastruktur dan pertanian.
Dalam laporan pertanggung jawaban perusahaan di tahun pertama ini, hasilnya memang. Sebab 1 tahun berjalan, belum bisa memberikan deviden.
Mengawali rapat tersebut, Bupati mengatakan penyelenggaraan RUPST tersebut merupakan bentuk keberanian dan tanggung jawab pihak yang bersangkutan. Dalam merintis usaha, lanjut Bupati, tidak seperti lampu aladin yang ingin apa saja langsung ada.
“Kalau perusahaan, itu harus bertahap, ada prosesnya, apalagi saat ini sedang pandemi. Terlebih usaha yang dibangun dalam bidang jasa dan melibatkan banyak orang, serta di bidang kesehatan”, ujarnya.
1 tahun berjalannya Klinik BUMDes Bersama yang diprakarsai oleh 159 desa diantaranya menjalankan klinik. Namun, hal ini dianggap sebagai persaingan oleh puskesmas – puskesmas yang ada. Padahal bagi masyarakat, pelayanan yang terbaik adalah yang utama.
Bupati menegaskan, pembangunan klinik BUMDes yang menggunakan alokasi anggaran dana desa dari 159 desa yang menjalin kerjasama harus dijalankan bersama – sama.
“Dana desa itu jangan sampai digunakan untuk sarana prasarana saja, melainkan bagaimana agar bisa berkembang”, tegasnya.
Ia pun mendorong direksi untuk menciptakan terobosan-terobosan baru, serta mengkalkulasi ulang sektor usaha yang dianggap tidak maksimal. Ia juga berpesan agar jajaran direksi mengelola perusahaan dengan penuh kejujuran.
Sementara, Direktur Utama PT MBSP Reza Adiswasono menuturkan, perusahaan yang ia pimpin telah membangun lima klinik pratama. Seluruhnya telah terkoneksi dengan BPJS. Klinik tersebut berada di Kecamatan Trangkil, Pati, Tlogowungu, Wedarijaksa, dan Margoyoso.
Sedangkan untuk menutupi operasional klinik sebelum mencapai BEP, pihaknya memiliki dua program lain untuk dijalankan, yakni menjadi suplier bantuan provinsi dan usaha ubi jalar yang berkolaborasi dengan Yayasan BUMDes Jateng.
Mengenai performa anak usaha PT MBSP, yakni PT MDP, Reza menyebutkan, perusahaan yang bergerak di sektor infrastruktur dan pertanian itu sudah bisa meraih untung sejak tahun pertama ini.
“2019 sudah ada keuntungan sekitar Rp 60 juta, targetnya PT MDP di 2020 sudah ada profit di atas Rp 100 juta dan bisa sharing,” ungkap dia.
Ia menargetkan, pada 2021 perusahaan sudah bisa memperoleh laba dan membagikan deviden pada para pemilik saham
Terakhir, dalam lini usaha co-working space yang sekaligus digunakan sebagai kantor perusahaan, Reza mengatakan, tempat tersebut sudah mulai disewa oleh berbagai pihak. Usaha kafe yang ada di dalamnya pun berjalan cukup baik. Karena pada dasarnya merupakan kantor, pertumbuhan co-working space dilihat dari performa bisnis sudah cukup baik. Namun, semenjak ada pandemi, performa kafe dan persewaan tempat sedikit mengalami penurunan. (Er)
The post BUMDESMA Butuh Waktu untuk Berkembang appeared first on Seputar Muria.