Seputarmuria.com, PATI – Sejumlah pasar hewan di Kabupaten Pati terpaksa ditutup selama dua pekan, yaitu dari 2 Juni – 16 Juni 2022. Hal ini guna menindaklanjuti usai terdapat ratusan hewan ternak sapi yang terindikasi terserang penyakit mulut dan kuku (PMK).

Adapun lima pasar hewan ini tersebar di lima kecamatan di Bumi Mina Tani. Yakni Pasar Hewan Wagenan Kecamatan Margorejo, Pasar Pahing Kecamatan Winong, Pasar Ngulaan Jaken, Pasar Hewan Tayu, dan Pasar Hewan Wedarijaksa.

Kepala Dispertan Pati Niken Tri Meiningrum menyampaikan, penutupan pasar ini menjadi salah satu antisipasi mencegah penularan PMK. Selama masa penutupan, pihaknya melakukan penyemprotan disinfektan.

“Pasar ditutup agar steril. Setidaknya ada upaya pemutusan rantai penularan PMK. Selain itu, pasar hewan di luar Pati juga sudah ditutup. Seperti, di Blora dan Magelang. Kalau sudah diinkubasi ini menurut saya aman. Karena masa penularan virus itu paling tidak dua pekan,” ujarnya.

Selain melakukan penutupan pasar hewan, pihaknya juga melakukan penyuluhan di berbagai peternak hingga kelompok tani. Ini dinilai penting, mengingat penularan PMK ini terbilang cepat.

“Misalnya dalam satu kandang itu bisa menularkan 90-100 persen hewan lainnya. Ini perlu diantisipasi,” ungkap dia.

Pihaknya menilai, terdapat ratusan hewan sapi yang terindikasi terkena PMK. Namun telah dilakukan pengobatan dan belum ditemukan sampai mati.

Menurutnya, meskipun penularan cepat, proses pengobatan juga mudah. Asalkan para peternak mau jujur, terbuka dan mau melaporkan kepada petugas bila ada gejala klinis PMK.

“Ciri gejala penularan diantaranya hewan demam, mulutnya seperti melepuh, ada luka di kukunya. Jadi peternak ini jangan takut melapor ke kami. Soalnya, penanganan ini mudah. Kalau tak melapor, akibatnya semakin parah ternaknya. Ini butuh waktu untuk penyembuhannya,” pungkasnya. (Er)

The post Cegah Penularan PMK, Sejumlah Pasar Hewan di Pati Ditutup 2 Pekan appeared first on Seputar Muria.