Penderita TBC di Pati Masih Tergolong Tinggi, Mayoritas Masyarakat Kurang Paham Gejala

pada Kamis, 24 Maret 2022
  • Berita Online

masyarakat mengantre untuk mendapatkan pelayanan terkait penyakit paru di salah satu faskes di Pati

Seputarmuria.com, PATI – Penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Pati masih tergolong tinggi. Di tahun 2021, pasien TBC di Bumi Mina Tani mencapai 1.200 lebih.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Yayasan Mentari sehat Indonesia Kab Pati. M. Yasir Al Imron. Menurut dia, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini mudah menyebar ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

“Di Pati sekitar 1.200-an pasien. Itu berdasarkan data di semua faskes (fasilitas kesehatan) baik rumah sakit maupun puskesmas,” kata dia, Kamis (24/3/2022).

Yasir menyebut, penderita TBC yang sembuh mencapai 70 persen. Sedangkan pasien yang tidak diketahui mencapai 30 persen. Sementara 2 persennya meninggal dunia. 

“Itu masih banyak tapi tidak teridentifikasi. Mungkin karena kesadaran masyarakat yang masih kurang dan pengetahuan terkait TBC masih minim, akhirnya masyarakat menganggap batuk yang dialami bukan karena TBC melainkan batuk biasa,” jelas Yasir.

Adapun gejala orang yang terkena TBC, lanjut dia, mengalami batuk lebih dari dua minggu. Selain itu, nafsu makan berkurang hingga berat badan menurun. Bahkan, penderita akan mengalami deman dan sering berkeringat di malam hari padahal tidak beraktifitas. 

“Berdasarkan hal itu, agar mereka (yang mengalami gejala) bisa di cek TBC nya. Karena masih banyak di sudut-sudut Pati orang yang mengganggp TBC ini aib. Jadi mereka takut mau periksa karena bila positif mereka takut dijauhi orang sekitarnya,” tutur Yasir.

Yasir menuturkan, saat ini pihaknya menggencarkan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) terhadap orang yang satu rumah dengan pasien TBC. 

The post Penderita TBC di Pati Masih Tergolong Tinggi, Mayoritas Masyarakat Kurang Paham Gejala appeared first on Seputar Muria.