Seputarmuria.com, PATI – Berdasarkan hasil riset yang ada, 75% pengguna internet hanya memperhatikan halaman pertama pada mesin pencarian Google.

Saat seseorang di luar Pati mendapatkan tawaran investasi di Bumi Mina Tani maka riset awal yang bisa dilakukan investor adalah dengan mengetikkan kata kunci “kota pati terkenal dengan”.

Ironisnya saat kolom pencarian Google diketikkan “kota pati terkenal dengan”, maka sejumlah artikel yang terindex di halaman Google adalah Pati sebagai kota dukun dan kota tempat praktek prostitusi maupun karaoke.

Hal ini pun menjadi keprihatinan banyak pihak, termasuk Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) seringkali menyampaikan kegundahan itu di berbagai forum. “Jangan sampai buka Google yang terkenal malah LI”, ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi penanganan LI, Jumat (28/1/2022), di kantor Setda Pati.

Padahal, imbuhnya, banyak dari Pati yang positif, misalnya surplus padinya yang tiga kali dari total kebutuhan penduduk Pati. Termasuk sektor perikanan laut dengan kapal-kapal Gross Tonnage (GT)-nya yang besar.

Ia menilai, semakin besar GT, semakin banyak tangkapan ikan yang didapat. Maka tak mengherankan bila Pati masuk dalam tiga daerah tangkapan ikan terbesar di Indonesia.

“Armada kapal nelayan Pati juga jadi salah satu yang paling hebat di Indonesia. Tapi semua itu kalah dengan berita-berita bermuatan kontroversi dan sensasi seperti LI”, jelasnya.

Warga Pati saat ini, tambah Wabup, nantinya akan punya anak cucu yang tentu akan mewarisi stigma dan citra Kabupaten Pati.

“Jangan sampai, anak-anak kita saat studi ke luar kota justru menjadi bahan ledekan kawan-kawannya lantaran lekatnya image negatif LI dengan citra Pati”, pungkasnya. (Er)

The post Ironi Citra Pati, Jangan Sampai Image Negatif Terkenal Sampai Luar Daerah appeared first on Seputar Muria.