Seputarmuria.com, PATI – Sejumlah guru di lingkungan Kabupaten Pati menerima apresiasi dan piagam penghargaan lomba menulis esai yang digelar oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pati beberapa waktu lalu.
Penyerahan apresiasi dan penghargaan tersebut dilaksanakan di Laboratorium Biologi SMAN 3 Pati, Kamis (16/12/2021).
Ketua IGI Daerah Kabupaten Pati, Sudarto menyebut bahwa lomba esai tersebut memang digelar dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) ke – 76 dan peringatan HUT ke – 12 IGI belum lama ini. Sedangkan tema yang diambil ialah “Guru Jantung Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi”.
“Pesertanya tentu dari semua jenjang mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK baik negeri maupun swasta. Terima kasih atas naskah esai yang telah terkumpul. Melalui diskusi dan proses penjurian yang panjang, maka dipilih lah sejumlah juara dalam lomba”, ujarnya saat memberikan sambutan.
Ia menegaskan bahwa dalam penilaian naskah esai tersebut, dilakukan oleh juri yang memang kompeten, independen dan tidak dapat dipengaruhi oleh subjektivitas.
Juri tersebut ialah Drs. Suhardi Ketua Dewan Redaksi Jurnal Pendidikan Wil III Jawa Tengah, Yati Kurniawati Kepala SMP 10 Kota Salatiga, Yuli Sudargini Guru SMA N 1 Pati / guru prestasi SMA/SMK Kab. Pati Tahun 2019.
“Jadi naskah esai yang terkumpul itu dinilai menggunakan aplikasi plagiasi. Berdasarkan aplikasi plagiasi bahwa karya – karya tersebut memang luar biasa, memenuhi syarat dan rata – rata nilai plagiasinya diatas 90. Berarti asli dan original”, jelasnya.
Melalui lomba esai ini, pihaknya berharap dapat menjadi sarana mengembangkan karya lain sebagai guru. “Sebab setiap saat, setiap langkah, guru merupakan pembelajar karena membawa serta anak – anak yang belajar”, pungkasnya.
Sementara, juara 1 lomba esai yakni Mujiani yang juga selaku guru BK di SMAN 3 Pati menyampaikan bahwa ia mengikuti lomba ini guna menyampaikan apa yang menjadi kendala dan harapannya menjadi guru BK dalam sebuah karya tulisan.
“Yaitu bagaimana cara memulihkan dunia pendidikan pasca pandemi. Sebab dunia pendidikan merupakan jantung setelah adanya Covid – 19. Membuat kerjasama antar guru, kita bentuk karakter anak agar mereka sadar bahwa di tengah pandemi pun tetap harus belajar”, ungkapnya.
Namun demikian, diakuinya sampai saat ini memang terdapat kendala yaitu siswa yang belum memiliki kesadaran yang menganggap bahwa pembelajaran daring itu bukanlah sekolah. Selaku guru konseling, tentu ia menilai bahwa itu merupakan pemahaman yang keliru.
“Sehingga kita selaku guru selalu berupaya memberikan pengertian dan pemahaman bahwa di era covid pun, kita harus tetap sekolah melalui daring. Dan ini telah terlaksana di SMAN 3 Pati terbentuknya sinergitas antara guru BK, guru mapel, wali kelas serta kurikulum. Kita pun melakukan tindakan – tindakan yang representatif yakni pendekatan yang baik pada siswa”, tandasnya.
Melalui hal itu pun ia menyebut bahwa dunia pendidikan itu terus bergerak dan maju serta harus tetap berjalan. (Er)
The post IGI Pati Serahkan Penghargaan Lomba Esai Guru Jantung Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi appeared first on Seputar Muria.