Seputarmuria.com, PATI – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Semarang menggelar Focus Group Discussion (FGD) Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Produk Garam di Kabupaten Pati, Rabu (1/12/2021) di Muria Ballroom The Safin Hotel.

Mengawali paparannya, Kepala BBPOM di Semarang, Sandra MP Linthin, mengatakan bahwa dilaksanakannya FGD ini berawal dari temuan pihaknya saat melakukan pengawasan produk garam di Pati.

Ia menyebut, dari 41 produsen garam yang diperiksa door to door, ada sebanyak 50 persen masih tidak memenuhi ketentuan untuk garam beryodium. Artinya kandungan yodium dalam garam produksi masih di bawah standar yang ditetapkan, yakni 30 ppm (part per million).

Padahal semestinya, kadar yodium tertentu perlu ditambahkan pada garam demi mengurangi angka stunting.

“Ini program dunia. WHO mencanangkan ini dengan adanya SDG’s. Bagaimana supaya anak-anak kita bisa jadi generasi penerus yang berkualitas dan berdaya saing. Garam beryodium akan berfungsi untuk pengendalian angka stunting,” ujarnya.

Atas kondisi ini, pihaknya mengundang sejumlah pihak dalam FGD ini, di antaranya produsen garam, lembaga konsumen, juga sejumlah instansi yang memiliki kewenangan terkait produksi garam, di antaranya dinas perdagangan dan perindustrian.

“Apa saja keluhan mereka, kami tampung untuk sama-sama bisa lebih bersinergi demi peningkatan kualitas garam yang diproduksi di Pati,” pungkasnya.

Sementara, Wakil Bupati Pati Saiful Arifin mengajak para pelaku UKM dan IKM produsen garam untuk memiliki kesadaran bahwa mereka bertanggung jawab menghasilkan produk yang layak konsumsi sesuai standar kesehatan.

“Kita menjalankan usaha untuk mencari uang, tapi kita pikirkan juga kesehatan masyarakat yang mengonsumsi produk kita,” ujarnya saat diwawancarai usai membuka FGD tersebut.

The post Tingkatkan Kualitas dan Daya Saing Produk, BBPOM Rangkul Produsen Garam di Pati appeared first on Seputar Muria.